Berita Manggarai

Cerita Claudia Restituta Monggur Lolos Masuk di Kampus Top Dunia, Sempat Pesimis hingga Terharu

Claudia Restituta Monggur, siswi SMAS St. Fransiskus Xaverius Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil lolos seleksi m

Penulis: Robert Ropo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-CLAUDIA
SOSOK CLAUDIA - Claudia Restituta Monggur, siswi SMAS St. Fransiskus Xaverius Ruteng, KabupatenManggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil lolos seleksi masuk National University of Singapore atau NUS dengan program studi Ilmu Hukum.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Claudia Restituta Monggur, siswi SMAS St. Fransiskus Xaverius Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil lolos seleksi masuk National University of Singapore atau NUS.

Cludia lolos dengan mengambil program studi Ilmu Hukum. 

Anak pertama buah hati dari pasangan ayah Paulus Suardi Yanto dan ibu Daria Flementina Ampur ini mengaku tidak menyangka bisa lolos masuk universitas National University of Singapore yang merupakan kampus top dunia. 

"Dari saya pribadi setelah mendapatkan informasi bahwa saya telah lulus di National University of Singapore awalnya saya tidak menyangka saja, karena NUS itu sendiri merupakan kampus top dunia dan saya sangat pesimis awalnya, namun dibalik itu semua saya merasa sangat bersyukur dan terharu bisa lolos di NUS karena kampus tersebut merupakan kampus impian saya,"ujar Claudia kepada TRIBUNFLORES.COM, Rabu 14 Mei 2025.

Baca juga: Romo Ferdi Bangga Siswi SMA St Fransiskus Xaverius Ruteng Kuliah di National University of Singapore

 

Menurut, gadis yang punya motto hidup Fortes Fortuna Adiuvat atau keberuntungan berpihak pada yang berani ini, bahwa ia berhasil lolos di kampus top dunia itu seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. 

Keberhasilan dirinya diterima di Kampus National University of Singapore itu merupakan berkat doa, kerja keras dan dukungan dari semua pihak baik orang tua, kepala sekolah dan guru-guru, serta teman-temannya. 

"Kalau boleh jujur ini rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ini juga bukti bahwa kerja keras, doa, dan dukungan dari orang tua, guru, serta teman-teman benar-benar berbuah manis,"ujar Claudia. 

Claudia juga mengatakan, saat mengikuti tes sempat merasa pesimis hingga membuatnya gugup, sebab ia tahu persaingannya ketat dengan standar kampus tinggi. 

Meski demikian, ia tetap berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada seleksi itu. 

"Jujur saya awalnya pesimis dan itu membuat saya gugup karena tahu persaingannya ketat dan standar kampusnya tinggi. Tapi saya berusaha tetap tenang dan fokus. Saya percaya pada persiapan yang sudah saya lakukan dan saya serahkan sisanya pada Tuhan," ujarnya. 

Claudia juga menceritakan persiapannya untuk mengikuti tes masuk di kampus tersebut. 

"Persiapan mengikuti tes cukup panjang dan tantangan. Saya mulai dengan memperkuat kemampuan bahasa Inggris, terutama writing dan reading karena itu sangat penting. Selain itu saya mengikuti banyak bimbingan bahasa dan bimbingan untuk tes bersama ruang guru dan dibantu oleh scooters dan soal pelatihan online untuk persiapan tesnya. Di luar itu, saya juga mempersiapkan mental, belajar mengatur waktu, dan tetap menjaga kesehatan supaya bisa tampil maksimal saat ujian. Yang tidak kalah penting adalah doa dan dukungan moral dari keluarga dan guru-guru saya,"terang Claudia. 

Dikatakan Claudia, tes itu dilakukan secara online, sehingga saat test ia mengikuti dari rumah, meski demikian pengawasan super ketat, sehingga suasananya jadi menegangkan. 

"Tesnya dilakukan secara online, jadi saya mengikuti dari rumah dengan pengawasan yang cukup ketat. Meskipun online, aturannya sangat disiplin, mulai dari waktu, kamera yang harus menyala terus, sampai suasana yang harus tenang dan bebas gangguan. Jadi tetap merasa menegangkan seperti tes offline pada umumnya,"ujarnya.

Claudia juga menerangkan, soal ujian yang diberikan sebanyak 50 dengan waktu pengerjaan 90 menit. Jenis soal yang diujikan yakni verbal & numerik, English (reading, comprehension, grammar) dan ⁠math.

"Dan juga sebelumnya saya membuat esai untuk menambah nilai berdasarkan penilaian dari kampus tersebut," Ujarnya. 

Claudia juga membeberkan alasan memilih program study hukum. 

"Saya memilih program study tersebut karena memiliki ketertarikan yang besar terhadap keadilan, isu sosial, dan bagaimana hukum bisa menjadi alat untuk melindungi hak-hak masyarakat. Sejak lama saya ingin berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang adil dan tertib, dan saya percaya bahwa melalui ilmu hukum, saya bisa memahami sistem yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Saya juga ingin menjadi seseorang yang membela mereka yang suaranya tidak terdengar dan menjadi agen perubahan melalui jalur hukum. Itulah alasan utama mengapa saya sangat meminati program studi ini,"ujarnya.

Claudia juga mengungkapkan keinginannya atau cita-citanya sebagai seorang hakim yang profesional. 

"Saya ingin menjadi seorang Hakim. Bagi saya, menjadi hakim bukan sekedar profesi, tapi panggilan untuk menegakan keadilan dengan hati nurani," ujarnya. 

Kini Claudia sudah mulai mempersiapkan diri dengan baik untuk berangkat ke Singapura untuk menempuh pendidikan di National University of Singapore

"Persiapan saya untuk berangkat studi ke Singapore sudah saya mulai persiapkan diri sejak dinyatakan lulus, mulai dari dokumen penting seperti visa pelajar, paspor, serta administrasi kampus. Selain itu, saya juga sedang memperdalam kemampuan bahasa Inggris saya dan mempelajari budaya setempat agar bisa dan mampu beradaptasi,"Ujarnya.

"Saya juga banyak membaca tentang kehidupan mahasiswa di sana semata-mata ingin memastikan bahwa saya tiba di sana langsung fokus pada studi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru," sambung Claudia. 

Kesuksesan seseorang tentu juga harus memiliki motivasi dalam hidup seperti halnya Claudia. 

"Motivasi hidup saya, saya percaya setiap orang punya jalan dan waktunya masing-masing. Bagi saya, menjadi seorang pelajar itu bukan cuma soal prestasi, tetapi juga tentang tanggung jawab, karakter, dan niat untuk terus berkembang. Saya ingin tetap rendah hati, belajar dengan tekun dan memberi yang terbaik, karena saya percaya usaha yang tulus pasti akan membuahkan hasil, dan semua yang saya jalani punya makna lebih besar dari sekedar pencapaian pribadi,"ujar Claudia. 

Romo Ferdi Bangga

Sebelumnya, Kepala SMAS St. Fransiskus Xaverius Ruteng, RD Ferdinandus Usman mengaku bangga karena seorang siswinya lolos masuk di universitas top dunia.

Dia adalah Claudia Restituta Monggur.

Claudia berhasil lolos seleksi masuk National University of Singapore atau NUS dengan program studi Ilmu Hukum.

SOSOK SISWI SMA FRANSISKUS- Claudia Restituta Monggur, siswi SMAS St. Fransiskus Xaverius Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil lolos seleksi masuk National University of Singapore atau NUS dengan program studi Ilmu Hukum.
SOSOK SISWI SMA FRANSISKUS- Claudia Restituta Monggur, siswi SMAS St. Fransiskus Xaverius Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil lolos seleksi masuk National University of Singapore atau NUS dengan program studi Ilmu Hukum. (TRIBUNFLORES.COM/HO-SMA FRANSISKUS RUTENG)

"Sebagai kepala sekolah saya merasa sangat bangga. Saya tidak menyangka ada siswa saya yang dengan kemauan sendiri mencari informasi beasiswa luar negeri dan mencoba untuk mengikuti tahapan seleksi dan bisa lolos. Semoga ini memacu semangat bagi adik-adik kelasnya nanti untuk terus belajar dan berjuang untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi ternama baik dalam negeri maupun luar negeri,"ujar RD Ferdinandus Rabu 14 Mei 2025.

RD Ferdinandus juga mengatakan, Claudia Restituta Monggur, saat menempuh pendidikan di SMAS St Fransiskus Xaverius Ruteng cukup aktif di kelas. 

Meski tidak masuk 5 besar rangking umum, namun dalam hal komunikasi menggnakan bahasa Inggris sangat baik dan bagus. 

"Siswa ini cukup aktif di kelas. Meskipun tidak masuk 5 besar rangking umum, namun dalam hal komunikasi bahasa Inggris sangat baik dan bagus,"ujarnya.

RD Ferdinandus  juga mengatakan, ia bersama pihak sekolah mendukung penuh atas keberhasilan Claudia tersebut. Ia berharap agar Claudia sukses dalam menempuh pendidikan di kampus ternama itu. 

RD Ferdinandus juga menerangkan, jumlah peserta kelas 12 yang lulus tahun pelajaran 2024/2025 sebanyak 417 orang. Dari jumlah tersebut jumlah siswa yang lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru ke perguruan tinggi negeri (SPMBPTN) Tahun 2025 sebanyak 24 orang. (rob) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved