Unika Santu Paulus Ruteng

Mahasiwa KKN Unika Ruteng Bersama Warga Pasang Tempat Sampah dan Papan Edukasi di Area Publik

Mahasiswa KKN tematik 2025 Unika Santu Paulus Ruteng bergerak nyata mengatasi persoalan sampah di kota Ruteng, Manggarai, NTT.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-TRISNO ARKADUS
KEGIATAN KKN TEMATIK- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kecamatan Langke Rembong mengambil aksi nyata dalam memitigasi tumpukan sampah yang menggunung dan berserakan di area publik kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Sabtu (6/9/2025). 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik 2025 Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng bergerak nyata mengatasi persoalan sampah di kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berkolaborasi dengan 20 desa dan kelurahan di Kecamatan Langke Rembong, mereka memasang tempat sampah terpilah dan papan edukasi di titik-titik strategis, seperti pasar dan taman kota, sejak minggu ketiga pelaksanaan KKN.

Papan edukasi yang dipasang tidak hanya berisi imbauan, tetapi juga informasi waktu penguraian sampah. Misalnya, sedotan plastik membutuhkan 20 tahun untuk terurai, kantong plastik 10-20 tahun, botol plastik 450 tahun, bahkan styrofoam tidak dapat terurai sama sekali. 

"Data ini ditampilkan untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang dampak jangka panjang sampah terhadap lingkungan,"kata Trisno Arkadus, mahasiswa KKN tematik 2025 Unika St Paulus Ruteng, Senin (8/9/2025). 

 

Baca juga: BEM FKIP Unika Santu Paulus Ruteng Periode 2025/2026 Resmi Dilantik, Dekan Ingatkan Peran Strategis

 

 

 

 

Selain menyediakan infrastruktur dasar, mahasiswa KKN juga mendorong budaya memilah sampah sejak dari sumbernya. 

“Selama ini banyak orang ingin membuang sampah pada tempatnya, tetapi fasilitasnya tidak ada. Kami hadir untuk memfasilitasi niat baik itu sekaligus mengedukasi,” ujar Riano Man, mahasiswa KKN tematik Unika St Paulus Ruteng.

Riano mengatakan, tempat sampah yang mereka buat dirancang untuk memisahkan sampah organik dan anorganik agar pengelolaan berikutnya lebih mudah dan bernilai ekonomis.

Sementara itu Voyan Astuti, mahasiswi KKN tematik lainnya, menekankan bahwa masalah sampah tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga kesehatan. 

 

Baca juga: Kementerian HAM akan Bangun Pusat Studi HAM di Unika Santu Paulus Ruteng

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved