Berita NTT

Program “Sekolah Sehat Mental” di Kupang: Psikolog Minta Orang Tua Dampingi Anak di Era Digital

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Yeni Damayanti, S.Psi., M.Psi., seorang dosen dari Prodi Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat yang juga

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM
BERI MATERI - Psikolog Yeni Damayanti, S.Psi., M.Psi., yang merupakan seorang dosen dari Prodi Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana Kupang saat memberikan edukasi di SD UPTD SD Inpres Nunbaun Delha Kupang, NTT, Selasa 3 Juni 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Dalam upaya mewujudkan lingkungan pendidikan yang sehat dan responsif terhadap tantangan era digital, UPTD SD Inpres Nunbaun Delha menggelar kegiatan sosialisasi Program “Sekolah Sehat Mental” pada Selasa (3/6/2025). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi pembelajaran Open Inquiry Challenge Based Learning (CBL) PT. Trakindo dan dihadiri oleh para orang tua/wali murid kelas IV dan V.

Mengangkat tema “Bijak Bersosial Media: Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak di Dunia Digital”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan mental anak serta peran krusial orang tua dalam menghadapi dinamika penggunaan teknologi dan media sosial oleh anak-anak.

Baca juga: Semana Santa Larantuka 2025, Anggota KMK St Thomas Aquinas FKM Undana Sebut Memperdalam Iman

 

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Yeni Damayanti, S.Psi., M.Psi., seorang dosen dari Prodi Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat yang juga berprofesi sebagai Psikolog. 

Dalam pemaparannya, Yeni menekankan pentingnya pola asuh yang positif serta keterlibatan orang tua secara aktif dalam kehidupan anak, terutama di era digital yang serba cepat dan kompetitif.

“Sebagai orang tua, kita harus memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak, seperti kasih sayang, perhatian, dan bimbingan. Positive parenting itu berarti membangun hubungan yang suportif dan menyenangkan,” ujar Yeni di hadapan para peserta.

Ia juga mengajak para orang tua untuk tidak hanya menjadi pengamat, tetapi menjadi bagian dari keseharian digital anak dengan membangun komunikasi dua arah.

“Buatlah kesepakatan bersama anak, pasangan, dan seluruh keluarga. Jika anak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, maka ia tidak akan merasa sedang disuruh, tetapi merasa dihargai,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yeni mengingatkan akan pentingnya membatasi penggunaan gawai di kalangan anak-anak, serta melatih kontrol diri sejak dini.

“Ajarkan anak menggunakan ponsel secukupnya dan seperlunya. Ini akan membantu mereka belajar mengatur waktu dan emosi mereka sendiri,” tambahnya.

Selain mendengarkan materi, para orang tua juga diberikan ruang untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi langsung bersama psikolog. 

Kegiatan ini berlangsung dengan antusias dan interaktif. Para orang tua menyampaikan berbagai tantangan dalam mendampingi anak di rumah, terutama saat anak mengakses internet dan media sosial.

Kepala Sekolah UPTD SD Inpres Nunbaun Delha, Anita Adriana Djula, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan PT. Trakindo, yang menjadi mitra sekolah dalam pelaksanaan program edukatif bertema kesehatan mental.

“Kegiatan hari ini sangat penting untuk membuka wawasan para orang tua tentang dampak gadget terhadap kesehatan mental anak. Anak-anak kita hidup di era digital yang penuh tantangan, dan peran orang tua sangat menentukan dalam membantu mereka tetap sehat secara mental dan emosional,” ungkap Anita.

Ia juga menambahkan bahwa program ini menjadi langkah awal yang diharapkan dapat terus berlanjut secara berkesinambungan.

“Harapan kami, kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini saja. Kami ingin para orang tua bisa lebih aktif berinteraksi dan mendampingi anak-anak mereka setiap hari,” tambahnya.

Salah satu orang tua siswa, Alfred Lapikaana, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebut sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi para orang tua dalam mengatur penggunaan gadget pada anak-anak.

“Saya rasa kegiatan ini sangat bagus. Kita jadi tahu bagaimana mengatur anak dalam menggunakan gadget, kapan boleh dan kapan tidak. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan rutin, bukan hanya sekali saja,” ungkap Alfred.

Yeni Damayanti juga turut memberikan apresiasi terhadap pendekatan sekolah yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif melalui pembelajaran CBL.

“Saya kagum dengan kegiatan ini karena membangun semangat berpikir kritis pada siswa. Kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan dan dikembangkan,” tuturnya di akhir sesi.

Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada narasumber dan mitra sekolah, serta ajakan kepada seluruh peserta untuk menerapkan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Program “Sekolah Sehat Mental” di UPTD SD Inpres Nunbaun Delha bekerja sama dengan PT. Trakindo yang membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari orang tua. 

Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara mental, bijak dalam bersosial media, dan siap menghadapi tantangan zaman.(uge)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved