Pria Tenggelam di Kupang

Kepala Basarnas Kupang Ungkap Kronologi Pemuda 20 Tahun Tenggelam di Embung Manutapen NTT

Kepala Basarnas Kupang, Mexi Bekabel  menjelaskan kronologi peristiwa tenggelamnya Duma Philia Leo, di embung Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kot

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/PETRUS CHRISANTUS GONSALES
BERI KETERANGAN - Kepala Basarnas Kupang, Mexi Bekabel saat memberikan keterangan tenggelamnya Duma Philia Leo di Manutapen, Kota Kupang, NTT, Selasa 10 Juni 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Kepala Basarnas Kupang, Mexi Bekabel  menjelaskan kronologi peristiwa tenggelamnya Duma Philia Leo, di embung Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang Selasa (10/6/2025).

Mexi Bekabel menyampaikan pukul 13.00 Wita, korban melakukan latihan renang bersama teman-temannya.

Diduga, korban latihan renang karena hendak mengikuti seleksi menjadi prajurit TNI.

Saat latihan renang hampir setengah jam, sekitar pukul 13.30, korban tenggelam.

Baca juga: Bocah 5 Tahun asal Sumba Timur Ditemukan Tak Bernyawa Pasca Tenggelam di Sungai Lukukamaru

 

"Diminta warga setempat melakukan pencarian, tetapi tidak ditemukan. Sehingga menghubungi Basarnas untuk melakukan aksi," kata Mexi.

Dirinya mengaku memperoleh informasi tenggelamnya tersebut sejak pukul 14.45 wita seorang warga bernama Ina Doko.

"Setelah itu kami langsung aksi, terkait tenggelamnya laki-laki, berusia 20 tahun, atas nama Duma Philia Leo," katanya, kepada awak media yang hadir.

Usai mendapat informasi tenggelamnya Duma Philia Leo, Mexi segera menginstruksikan Kasi Ops Basarnas berkoordinasi dengan sejumlah pihak.

"Saya minta kasi OPS koordinasi dengan BPBD, Tagana, UAR, dari Polsek, dan juga teman-teman personel SAR yang lainnya," ujar Mexi.

Dikatakan, pada pukul 16.50 wita bersama Tim SAR gabungan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, di kedalaman empat meter.

Kepala Basarnas mengaku tidak mengalami kendala selama proses pencarian sampai proses evakuasi korban.

"Puji Tuhan tidak mengalami kendala. Kalau misalkan sampai malam berarti jarak pandang. Tetapi karena kerja sama potensi SAR yang sangat luar biasa, sehingg ditemukan secara cepat dengan waktu kurang lebih satu jam," ungkapnya.

Pantauan POS-KUPANG.COM, penyelam tim SAR menggunakan peralatan seperti tabung oksigen, dan memakai pakaian selam. (moa) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved