Gunung Lewotolok Erupsi
Gunung Api Lewotolok Lembata Erupsi, Tinggi Kolom 400 Meter
Gunung Api Lewotolok di Kabupaten Lembata,Nusa Tenggara Timur erupsi, Kamis 19 Juni 2025 pukul 05.45 Wita.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Gunung Api Lewotolok di Kabupaten Lembata,Nusa Tenggara Timur erupsi, Kamis 19 Juni 2025 pukul 05.45 Wita.
"Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Kamis, 19 Juni 2025, pukul 05:45 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 400 m di atas puncak (± 1823 m di atas permukaan laut),"tulis petugas Posmat Gunung Lewotolok, Syawaludin dikutip dari laman magma.esdm.go.id Kamis pagi.
Ia menyebutkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat.
Baca juga: Gunung Lewotolok Lembata Kembali Erupsi Kamis Pagi, Tinggi Kolom Letusan 400 Meter
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 40 detik.
Pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi pada tingkat aktivitas Level II (Waspada):
(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.