Injil Katolik

Bacaan Injil Katolik Sabtu 21 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak bacaan Injil Katolik Sabtu 21 Juni 2025. Bacaan injil katolik lengkap renungan harian Katolik.Bacaan Injil Mat 6:24-34.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
GEREJA KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak bacaan Injil Katolik Sabtu 21 Juni 2025. Bacaan injil katolik lengkap renungan harian Katolik.Bacaan Injil Mat 6:24-34. 

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus. 

Dalam Bacaan Injil Matius 6:24-34 hari ini mengisahkan tentang Janganlah kuatir akan hari esok.

Kekuatan dalam kelemahan
Jika aku lemah, maka aku kuat” (10b). Pernyataan yang paradoks ini, kita kenal dalam perjalanan rasul Paulus setelah melampaui banyak penderitaan dalam upaya penyebaran Injil.

Walau Paulus merasa tidak perlu untuk mengungkapkannya kembali, ia bermaksud agar terhindar dari sikap tinggi hati. Meskipun Paulus punya banyak alasan untuk bermegah diri (11-13).

Walaupun telah mengalami peristiwa pertobatan yang hebat (1), Paulus tidak ingin membanggakannya. Sewaktu dia mengungkapkan kembali penglihatannya, ia memperhalus pernyataannya dengan kalimat \’ada seorang Kristen\’ dan bukan \’sewaktu saya bertemu Tuhan empat belas tahun yang lalu\’. Disebutkan juga \’entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, aku tidak tahu\’, selanjutnya ditegaskan `hanya Allah yang mengetahuinya\’ (2, 3).

Lalu Paulus tiba-tiba terangkat ke Firdaus dan mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan kembali oleh manusia (4).

Para ahli menafsirkan bahwa peristiwa ini adalah kisah perjumpaan Paulus dengan Kristus, waktu Paulus berada dalam perjalanan ke Damaskus. Ada juga yang menyebutnya sebagai peristiwa pewahyuan dalam penglihatan akhir zaman.

Bagi Paulus semua pengalaman adikodrati tersebut tidak melahirkan kebanggaan diri. Ia malah membanggakan kelemahannya, dengan berpendapat `supaya aku jangan meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu suatu utusan iblis\’ (7).

Berulang kali Paulus memohon kepada Tuhan agar beban itu diangkat dari dirinya. Namun Paulus kembali harus tunduk pada otoritas Tuhan, karena dalam hambatan inilah kuasa Tuhan semakin disempurnakan di dalam diri Paulus (8, 9).

Apakah saat ini Saudara sedang merasa teraniaya dalam pelayanan?

Ingatlah bahwa dalam kelemahan manusia, kuasa pemulihan Tuhan yang cukup menghasilkan ketaatan, berlimpah.

Mazmur Ketidakwarasan pembebasan.
Kita lebih suka menganggap diri kita sebagai orang-orang Kristen yang terhormat, yang waras baik tubuh maupun pikiran. Begitu kuatnya pola ideal ini, kita lupa bahwa karya sejarah keselamatan melibatkan apa yang bagi dunia adalah suatu bentuk “ketidakwarasan”.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved