DBD di TTU

DBD di Kabupaten Timor Tengah Utara Capai 81 Kasus, Tertinggi di Kota Kefa 45 Kasus

Ia mengakui bahwa, ada peningkatan kasus DBD dalam kondisi perubahan cuaca beberapa waktu terakhir. Pasalnya

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Robertus Tjeunfin. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POSKUPANG.COM, KEFAMENANU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 81 kasus. Data ini terangkum sejak Bulan Januari sampai Bulan April 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Robertus Tjeunfin mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari semua fasilitas kesehatan baik itu rumah sakit maupun puskesmas di Kabupaten TTU, 

Ia menjelaskan, sebanyak 14 kecamatan di Kabupaten TTU tercatat merawat pasien DBD pada periode tersebut. Kasus tertinggi tercatat di Kecamatan Kota Kefamenanu.

Menurutnya, kasus DBD ini terjadi di wilayah Kecamatan Miomaffo Barat 1 kasus, Miomaffo Timur 3 kasus, Noemuti 8 kasus, Bikomi Selatan 6 kasus, Kota Kefamenanu 45 kasus, Insana 2 kasus, Insana Utara 3 kasus, Insana Barat 1 kasus, Insana Tengah 1 kasus, Insana Fafinesu 1 kasus, Biboki Selatan 2 kasus, Biboki Tanpah 1 kasus, Biboki Utara 1 kasus, Biboki Anleu 3 kasus dan luar wilayah Kabupaten TTU 3 kasus.

 

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Lakalantas Maut Renggut Nyawa Seorang Pria di TTU NTT

 

 

Peningkatan kasus DBD yang sangat signifikan ini mesti diwaspadai oleh semua masyarakat. Apalagi Penyakit DBD rentan terjadi pada musim hujan. Di sisi lain, saat ini hujan sering terjadi di wilayah Kabupaten TTU

Dalam upaya mengatasi peningkatan kasus DBD tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten TTU dan semua puskesmas rutin memberikan sosialisasi, penyuluhan, dan kunjungan ke masyarakat. 

Ia mengakui bahwa, ada peningkatan kasus DBD dalam kondisi perubahan cuaca beberapa waktu terakhir. Pasalnya, perubahan cuaca ini berdampak pada perkembangan Nyamuk Aedes Aegypti.

"Sehingga kebersihan lingkungan itu perlu diperhatikan," ucapnya Selasa, 24 Juni 2025.

Selain itu, saat ini Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi upaya pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan 3M Plus, melakukan fogging, dan menaburkan larvasida di daerah-daerah yang rawan. 

Robert menegaskan bahwa, belum ada korban jiwa dari Kasus DBD di Kabupaten TTU. Semua pasien DBD berhasil ditangani petugas kesehatan.

Ia meminta masyarakat Kabupaten TTU untuk waspada terhadap penyebaran penyakit DBD ini. Selain itu masyarakat juga mesti memperhatikan kebersihan di rumah maupun di pekarangan rumah.

Merespon peningkatan kasus tersebut, Robert mengimbau masyarakat memperhatikan tempat-tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti seperti selokan, dan tempat penampungan air serta sampah kaleng bekas di sekitar pemukiman.

"Jadi prinsip 3M harus benar-benar dilaksanakan untuk mencegah DBD,"ujarnya.

Selain itu, apabila anak-anak mengalami gejala panas segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas atau polindes ataupun rumah sakit. Langkah tersebut dilakukan agar yang bersangkutan bisa mendapatkan pertolongan.

Tim Survey Dinas Kesehatan Kabupaten TTU selalu melakukan pemeriksaan dan pemantauan di lokasi dimana terdapat kasus DBD. Selain itu, Dinas Kesehatan juga melaksanakan sosialisasi keliling kepada masyarakat terutama di wilayah yang terdeteksi kasus DBD.

Wilayah-wilayah yang terdeteksi kasus DBD akan dilakukan fogging dengan radius 50 meter dari rumah penderita DBD tersebut.

Melalui berbagai upaya tersebut, Robert berharap jumlah kasus DBD di Kabupaten Timor Tengah Utara bisa diminimalisir. (*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved