Erupsi Gunung Lewotobi Laki laki

Skill Bagus, Harga Terjangkau, Intip Usaha Penyintas Lewotobi di Pengungsian

Mario Markus Pehang Kwuta (24) tampak sibuk memangkas rambut pelanggannya di Pos Lapangan (Poslap) Desa Bokang Wolomatang, Kecamatan Titehena, Kabupat

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
USAHA-Penyintas korban erupsi Gunung Lewotoni, Mario Kwuta, sedang memangkas rambut pelanggannya, Dirno Namang (12), di Poslap Bokang Wolomatang, Flores Timur, Rabu, 25 Juni 2025.    

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Mario Markus Pehang Kwuta (24) tampak sibuk memangkas rambut pelanggannya di Pos Lapangan (Poslap) Desa Bokang Wolomatang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Rabu, 25 Juni 2025.

Selain punya skill, penyintas korban Gunung Lewotobi Laki-laki asal Dusun Wolorona, Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang itu juga memasang harga yang relatif terjangkau.

"Kalau orang dewasa Rp 15.000, anak-anak Rp 10.000," kata Mario di bawah tenda darurat.

Setiap hari, Mario didatangi 10 orang, kadang lebih dari itu, apa lagi menjelang hari raya besar maupun musim pesta. Orang-orang, khususnya kaum pria ingin tampil stylish.

Baca juga: BPBD Sikka Bagi Masker Dan Distribusi Air Untuk Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-laki

 

 

Mario bersyukur dengan usahanya yang bisa menopang kebutuhan hidupnya. Alumni SMK Negeri 1 Wulanggitang ini bisa meraup untung Rp 125.000 sampai Rp 175.000 per hari. Nilai yang sangat membantu.

Mario dikenal sebagai pemuda yang berjiwa sosial. Dia tidak memaksa sesama penyintas yang kekurangan uang ketika menggunakan jasanya.

"Saling membantu sesama kita yang susah, kalau uang kurang, mungkin lain waktu mereka bisa kasih lebih, tidak juga tidak apa-apa," ujar Mario.

Mario tidak punya bangunan seperti saat dia di Hokeng Jaya, kampungnya yang terdampak bencana. Usahanya berjalan keliling di sekitar posko pengungsian dan rumah-rumah warga.

"Di kampung (Desa Hokeng Jaya) ada tempat, tetapi sudah rusak akibat bencana. Sekarang saya punya usaha tidak tetap di satu tempat, setiap hari jalan keliling," ceritanya.

Pangkas rambut sudah menjadi passion-nya sejak duduk di bangku SD hingga dewasa. Pria single yang lahir pada 1 Agustus 2021 bercerita bahwa mula-mulanya hanya sekadar uji coba.

"Dulu gunting main gila, lama-lama tertarik dan suka. Mereka nilai saya gunting bagus, itu yang buat saya termotivasi untuk buka usaha," tutur Mario. (Cbl)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved