Berita Nasional

Demi Danau Toba yang Lestari, Forkoma PMKRI Bertekad Laksanakan Laudato Si

Oleh karena itu, Ketua Forkoma PMKRI Samosir Filipi Simarmata menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-FORKOMA PMKRI
FORKOMA PMKRI - Ancaman UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB) akan mencabut status geopark Danau Toba harus dipandang sebagai cemeti bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat di sekitar Danau Toba. Cemeti itu bertujuan untuk untuk berbenah diri, dan berpartisipasi secara lebih aktif untuk menyelamatkan Danau Toba dari kehancuran yang akan membawa petaka tidak hanya masyarakat sekitar tetapi juga bagi Indonesia dan dunia. 

TRIBUNFLORES.COM, SAMOSIR - Ancaman UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB) akan mencabut status geopark Danau Toba harus dipandang sebagai cemeti bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat di sekitar Danau Toba. 

Cemeti itu bertujuan untuk untuk berbenah diri, dan berpartisipasi secara lebih aktif untuk menyelamatkan Danau Toba dari kehancuran yang akan membawa petaka tidak hanya masyarakat sekitar tetapi juga bagi Indonesia dan dunia. 

Demikian dikemukakan Ovi Vensus Hamubaon Samosir, Manager Pendidikan Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark di depan puluhan anggota dan pengurus Badan Pekerja Forkoma PMKRI Samosir di Coffee Shop Huta Raya, Samosir, Kamis (26/06/2025). 

Dalam paparannya, Ovi Vensus menggarisbawahi peran sentral yang dapat dimainkan oleh komunitas seperti Forkoma PMKRI Samosir. Peran sentral yang dimaksud adalah, mengedukasi, mencerahkan  masyarakat yang kemudian diwujudkan dalam bentuk aksi-aksi nyata.

 

Baca juga: PMKRI Maumere Dorong Polres Sikka Usut Tuntas Kematian Dua Ibu Hamil di RSUD Maumere 

 

    

Oleh karena itu, Ketua Forkoma PMKRI Samosir Filipi Simarmata menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan merumuskan program kerja yang berpusat pada implementasi Ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si' demi menjaga kelestarian kawasan Danau Toba.

Sebelumnya, di tempat yang sama, Ketua Umum Forkoma PMKRI Pusat Hermawi F Taslim mengukuhkan pengurus baru Forkoma PMKRI Samosir yang dipimpin oleh Filipi Simarmata. Para pengurus baru itu kemudian diberi berkat oleh moderator Forkoma PMKRI sebagai Wakil hirarki Pater Theodorus Sitinjak OFM Cap.                

Taslim yang juga Sekjen Partai Nasdem ini berpesan agar Forkoma PMKRI di Kawasan Samosir ini dapat melakukan aksi-aksi konkret untuk ikut serta berperan menjaga keindahan Danau Toba.            

Selain dihadiri oleh para alumni PMKRI, tampak pula belasan pengurus PMKRI cabang Medan dan Cabang Pematang Siantar ikut menghadiri acara pengukuhan tersebut. 

Peringatan UNESCO dan Laudato Si

Geopark Kaldera Toba resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark sejak Juli 2020, Namun pada September 2023, UNESCO telah menurunkan status Green Card Geopark Danau Toba  menjadi Yellow Card karena ditemukan berbagai kelemahan khususnya dalam pengelolaan dan pengawasan dari kawasan tersebut.

Yellow card merupakan tanda peringatan bahwa Geopark sedang dalam pengawasan ketat. UNESCO memberi kesempatan dua tahun untuk Geopark Kaldera Toba memperbaiki kekurangan sebelum status geopark global dicabut atau red card.

Bagi Forkoma PMKRI menyelamatkan Danau Toba berarti melindungi masa depan pariwisata, mata pencaharian penduduk, dan keseimbangan ekologis yang telah ada selama ribuan tahun. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved