Sunrise di Bukit Selong Sembalun NTB, Tawarkan Keindahan yang Memanjakan Mata

Laporan reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar

TRIBUNFLORES.COM,KUPANG - Bukit Selong yang terletak di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Nusa Tenggara Barat menawarkan panorama keindahan yang memanjakan mata. 

Lokasi yang berjarak sekitar 45 kilometer dari  Mandalika yang terletak di Lombok Tengah ini juga menjadi spot wisata yang ramai dikunjungi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. 

Berdasarkan pantauan POS-KUPANG. COM sebanyak puluhan pengunjung pada hari Selasa 1 Juni 2025 pagi menikmati sunrise di bukit Selong. 

Hamid selaku penanggung jawab wisata Bukit Selong mengatakan selain keindahan Sunrise yang dapat dinikmati dari atas bukit Selong, pengunjung dapat memiliki foto yang indah dengan latar belakang panorama petak-petah sawah sawah serta panorama gunung rinjani. 

Baca juga: Wisata NTT, Tanjung Cinta Eputobi Flores Timur Jadi Denyut Ekonomi Ibu-ibu UMKM

"Para pengunjung sebelum naik kami arahkan dulu untuk para pengunjung dapat menaiki anak tangga dengan waktu penempuhan sekitar 2-5 menit. Apabila belum puas dengan pemandangan yang disuguhkan, pengunjung dapat naik anak tangga lagi selama kurang lebih 10-15 menit agar sampai di atas Bukit Selong," ungkapnya saat diwawancarai POS-KUPANG. COM, Selasa (1/6). 

Sementara itu Meta yang juga merupakan pemandu wisata mengatakan, setiap satu minggu pengunjung bisa mencapai seribu orang. 

"Tiketnya Rp10.000 per orang. Parkir mobilnya Rp5.000 untuk kendaraan roda empat, dan Rp2. 000 kendaraan bermotor. Cukup membayar tiket sebesar Rp 3.000 per orang kalau untuk orang lokal  sementara untuk  wisatawan mancanegara tarif tiket masuk Bukit Selong sebesar Rp 15.000," ungkapnya. 

Area wisata Bukit Selong juga menyediakan beberapa fasilitas yang cukup memadai. Seperti toilet, area parkir yang luas, warung makan dan kopi, serta area camping bagi para pengunjung yang ingin menginap di dalam tenda.

Selain Keindahan alam wisata ini juga menawarkan keindahan budaya yaitu rumah adat lokal Desa Belik. 

Namun, di  kondisi rumah adat Desa Belik masih sangat membutuhkan perbaikan. 
Tiga kamar mandi mengalami kerusakan saluran air, dan  pihak pengelola berharap pemerintah dapat segera membantu merehabilitasi bangunan bersejarah tersebut.  Sebanyak 25 orang, yang sebagian besar merupakan anggota Karang Taruna,  berperan sebagai pengelola wisata Bukit Selong. (Iar)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News