Prospek Cuaca di Wilayah NTT

Dinamika Atmosefer Sepekan ke Depan, Potensi Cuaca Ekstrem Diparkirakan Masih Berlangsung

Berdasarkan pengamatan dinamika atmosfer terkini, tren potensi cuaca ekstrem diprakirakan  masih dapat berlangsung hingga sepekan ke depan.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
HUJAN LEBAT- Hujan lebat di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Kondisi atmosfer masih sangat dinamis, BMKG mengimbau  tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat atau petir, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia.

Kewaspadaan ini penting, khususnya di wilayah yang masih rentan terhadap kejadian cuaca ekstrem, meskipun sebagian wilayah Indonesia telah memasuki periode kemarau.

Berdasarkan pengamatan dinamika atmosfer terkini, tren potensi cuaca ekstrem diprakirakan  masih dapat berlangsung hingga sepekan ke depan pada tanggal 8-14 Juli 2025. 

Hal ini menyebabkan kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan masih lembab. Di beberapa wilayah dengan labilitas atmosfer yang kuat karena pemanasan permukaan, pertumbuhan awan - awan hujan dapat terjadi. Selain itu aktivitas gelombang atmosfer tropis lainnya masih mendominasi. 

 

Baca juga: Daftar Wilayah di NTT yang Dilanda Angin Kencang 6-8 Juli 2025 Menurut BMKG

 

 

Gelombang Kelvin diprediksi aktif di sebagian wilayah Bali, Nusa Tenggara hingga wilayah Indonesia Timur yang memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. 

Selain itu, gelombang Mixed-Rossby Gravity (MRG) diprediksi memicu gangguan  atmosfer di wilayah selatan Sumatra, Samudra Hindia Barat daya Lampung, dan Jawa bagian barat yang mendukung pertumbuhan awan hujan.

Peningkatan kecepatan angin hingga di atas 25 knot juga terpantau di beberapa wilayah perairan seperti di Laut Cina Selatan, perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Banten, dan perairan selatan Papua Nugini, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan tersebut. 

Di sisi daratan, labilitas lokal kuat terpantau di sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatra Utara, Kep. Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, dan Papua Selatan mendukung pembentukan awan konvektif secara intensif.

Dengan kondisi atmosfer yang masih aktif dan kompleks ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, petir, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan.

 

Baca juga: 24 Jam Terakhir, Gunung Lewotolok Lembata 142 Kali Gempa Erupsi

 

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved