Tata Perayaan Ekaristi Katolik

Panduan Tata Perayaaan Ekaristi Minggu 20 Juli 2025 Pekan Biasa XVI Tahun C

Mari simak teks panduan tata perayaaan ekaristi Minggu 20 Juli 2025. Teks panduan tata perayaaan ekaristi lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-IYAND ATA RANGGA
GEREJA PAROKI STA.THERESIA MBATA - Gereja Paroki Santa Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur. Mari simak teks panduan tata perayaaan ekaristi Minggu 20 Juli 2025. Teks panduan tata perayaaan ekaristi lengkap renungan harian Katolik. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa di surga, yang selalu siap mendengarkan doa kita.  
P : Bagi para gembala Gereja. Semoga di tengah kesibukan untuk melayani Tuhan dan umat, mereka selalu mendengarkan suara Tuhan yang menyertai mereka. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga Allah mendampingi mereka agar dapat membimbing 
masyarakat, dengan mendengarkan pendapat dan membangun dialog sehingga tercapai kesejahte
raan yang diharapkan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang sedang menghadapi kesulitan. Semoga Allah mengutus orang-orang yang mau mendengarkan keluh kesah mereka dan menolong mereka keluar dari kesulitan itu. Marilah kita 
mohon…. 
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Semoga kehadiran Tuhan selalu menggerakkan hati kita untuk mendengarkan Sabda-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya di tengah segala kesibukan kerja. 
Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa yang mahabaik, kabulkanlah permohonan kami dan berilah kekuatan untuk menggunakan segala anugerah-Mu dengan baik dan penuh tanggung jawab, dengan pengantaraan 
Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa mengutus Putra-Nya untuk membawa keselamatan ke tengah kita; setiap orang yang menerima Dia, akan diselamatkan. Oleh karena itu, marilah kita mengangkat hati kepada-Nya, memuji dan meluhurkan Dia sambal berseru: 
Terpujilah Engkau di Surga. 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Allah, Bapa yang kudus, kami memuji Engkau, sebab Engkau telah berjanji kepada umat-Mu untuk 
mengutus seorang Juruselamat, yakni Yesus Kristus, Putra-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Putra-Mu datang sebagai manusia biasa, untuk melaksanakan rencana-Mu, yakni membuka jalan keselamatan bagi kami. Kedatangan-Nya merupakan anugerah terbesar belas kasih-Mu 
kepada manusia. Maka kami berseru:

U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Bila kelak kegenapan masa tiba, Putra-Mu akan datang lagi, ya Bapa, dengan semarak dan mulia. Kedatangan-Nya itu kami nantikan dengan berjaga sambil berdoa. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Dalam menantikan kedatangan-Nya yang mulia, Dia menuntun kami dengan Sabda-Nya, memberi 
harapan dengan janji keselamatan yang akan kami peroleh dalam Dia. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu 
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu 
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:

Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 
19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari 
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan 
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di 
sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa. 

21.  MENDOAKAN MAZMUR 150 

P : Mari kita mendoakan Mazmur 150, untuk memuji Tuhan yang melindungi, memberkati, dan menuntun 
hidup kita. Yang memiliki Alkitab, kita doakan bersama-sama. 

Haleluya!  
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! 
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,  
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! 
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,  
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! 
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,  
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! 
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, 
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! 
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!  

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra  dan Roh Kudus,  Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,  dan sepanjang segala abad. Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, sebagaimana Abraham yang menyambut tamu dengan penuh keramahtamahan, maka kita diundang untuk menghormati sesama kita dengan baik. Siapa tahu, Tuhan juga berbicara kepada kita melalui mereka. Karena itu, mari kita hidupkan semangat saling menghargai di tengah keluarga dan lingkungan kita.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, bantulah kami agar kami mampu setia kepada-Mu. Ketika semangat iman kami lesu, bangkitkanlah kami agar dengan penuh kesadaran kami menyambut kehadiran-Mu dalam hidup kami.  Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal.  [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 

U  : Syukur kepada Allah. 

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved