Berita Nasional

Mendorong Rancangan Kurikulum Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan

Komisi X DPR RI mendorong pemerintah merancang kurikulum nasional khusus pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

Editor: Cristin Adal
Kompas.com/ Shutterstock
Ilustrasi- Kekerasan pada anak. 

Pasalnya, dalam setahun, kasus kekerasan seksual terhadap anak menyumbang 30 hingga 40 persen dari total tindak pidana yang ditangani Kejari Sikka.

Hal tersebut disampaikan Kajari Sikka saat menjadi narasumber dalam program Flores Bicara bertema “Peran Kejaksaan Negeri Sikka Tekan Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak,” yang disiarkan langsung di kanal YouTube Tribun Flores dalam program Flores Bicara, Selasa, 22 Juli 2025 dari Studio Tribun Flores, Jalan Gelora, Nomor 2, Kota Maumere, Kabupaten Sikka.

Henderina menyebut, berdasarkan data yang dikantongi pihaknya yang bersumber dari Polres Sikka, rata-rata dalam setahun 30-40 persen merupakan kasus kekerasan seksual terhadap anak dibandingkan dengan data dari kasus-kasus yang lain.

"Misalnya di 2023-2024, rata-rata kasus yang kami terima dari penyidik sebanyak 90 kasus, dimana 30-40 persen kasus di dalamnya adalah kekerasan seksual, yang korbannya adalah anak," ujar Henderina Malo.

Kajari Sikka yang akrab disapa Ina Malo ini menjelaskan, sebagian besar pelaku kekerasan seksual terhadap anak justru berasal dari lingkungan terdekat korban.

"Yang lebih miris adalah pelakunya adalah orang yang berada dalam rumah atau orang terdekat. Ada bapak kandung, bapak tiri, kakek kandung, kakak laki-laki, paman, tetangga. Artinya, 99 persen pelaku kekerasan seksual terhadap anak itu adalah orang terdekat," ujarnya.

Sebagai bukti tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak di wilayahnya, Ina Malo memaparkan data pemusnahan barang bukti Kejari Sikka yang dilakukan belum lama ini. Dari total 66 perkara yang dimusnahkan, 21 di antaranya merupakan barang bukti dari kasus kekerasan seksual terhadap anak.

"Ini adalah salah satu indikator yang membuktikan memang kasus kekerasan seksual terhadap anak di Sikka sangat tinggi. Jadi kalau ditanya kasus apa yang paling banyak ditangani oleh Kejari Sikka, jawabannya adalah kekerasan seksual terhadap anak," tegasnya.

Menurutnya, kondisi tersebut mencerminkan situasi yang sangat mengkhawatirkan, sebab anak-anak merupakan kelompok paling rentan dan kerap tidak berdaya melawan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang yang mereka percayai dan seharusnya melindungi mereka.

"Ini kemudian menimbulkan semacam kegelisahan dalam diri saya sehingga lahirlah kepedulian, karena perlindungan anak ini bukan hanya berhenti di penegakan hukum atau mempidanakan pelaku, tetapi lebih dari itu, pemulihan korban yang penting," imbuhnya.

Sumber lain artikel Tribunnews.com, https://www.tribunnews.com/nasional/2025/07/23/komisi-x-dpr-dorong-pemerintah-rancang-kurikulum-pencegahan-kekerasan-seksual-di-sekolah-pesantren?page=all.

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved