Kasus Penipuan di Labuan Bajo

Kasus Sopir di Labuan Bajo Diduga Tipu Berakhir Damai, Keduanya Saling Memaafkan

"Kami sudah pertemukan korban dengan terduga pelaku. Korban memutuskan tidak melanjutkan kasus ini karena telah menerima

TRIBUNFLORES.COM/ Ho Humas Polres Manggarai Barat
Suasana Mediasi Perdamaian Antara Oknum Sopir dan Wisatawan Asing di Labuan Bajo. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Petrus Chrisantus Gonsales

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Kasus dugaan penipuan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT terhadap wisatawan asal Inggris, Mattew (35), berakhir damai.

Keputusan tersebut diambil setelah para terduga pelaku menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada wisatawan mancanegara itu.

Kasat Reskrim Polres Mabar, AKP Lufthi Darmawan Aditya, S.T.K., S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa korban telah menyatakan tidak akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.

"Kami sudah pertemukan korban dengan terduga pelaku. Korban memutuskan tidak melanjutkan kasus ini karena telah menerima permintaan maaf dari para terduga pelaku," ungkap Kasat Reskrim, Rabu (23/7/2025). 

 

Baca juga: Polisi Tetapkan Ketua Partai Politik di NTT Jadi Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan Uang

 

 

Kasat Reskrim menyebut para terduga pelaku berinisial TS (29) dan YP (29) warga Labuan Bajo, Manggarai Barat. Diketahui keduanya bekerja sebagai sopir.

"Mereka bukan pemandu wisata melainkan sopir trevel antar kabupaten," sebutnya.

Dirinya juga berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Apalagi Labuan Bajo merupakan kawasan destinasi pariwisata super premium yang perlu dijaga bersama.

"Diharapkan, ini menjadi pelajaran bersama agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Daerah ini harus kita jaga, terlebih keamanan dan kenyamanan para wisatawan," ujar AKP Lufthi.

Saat dikonfirmasi TRIBUNFLORES.COM via telepon, oknum H yang sebelumnya diketahui seorang sopir,  mengaku sudah meminta maaf kepada dua wisatawan asing. 

"Kami sudah saling memaafkan dan juga sudah buat surat pernyataan damai di Kantor Polisi," katanya. 

Ia merasa dirugikan oleh wisatawan asing tersebut, karena persoalan naik rakit dari sterofoam itu sebagai media menghubungkan mereka dari pantai menuju ke perahu motor, karena belum adanya dermaga. 

Akan tetapi H menyampaikan untuk sampai ke Nuca Molas mereka menggunakan perahu motor. Ini dibuktikan dengan video yang dibagikan H kepada TRIBUNFLORES.COM.

"Lalu di dalam mobil itu kami bukan minum bir. Tetapi saya minum teh pucuk dan air putih," kata H. 

Sebelumnya diberitakan TRIBUNFLORES.COM, dua Wisatawan asing di Labuan Bajo, Manggarai Barat terpaksa naik rakit menuju ke pulau Nuca Molas karena ditipu naik boat oleh H, sorang sopir di Labuan Bajo. 

Mereka terombang-ambing di tengah laut. Sedangkan satu orang di depan terlihat sedang mendayung rakit tersebut menuju Nuca Molas.
 
Ini dibuktikan dari video yang dibagikan Matthee kepada media pada Minggu (20/7/2025) saat membuat laporan di SPKT Polres Manggarai Barat, Labuan Bajo.
 
Matthew lalu membeberkan kronologis mereka ditipu seorang sopir berinisial H.

Kepada TRIBUNFLORES.COM, Matthew Lambdan, wisatawan asal London bersama rekannya Arvy dari Filipina menyampaikan mereka hendak mencari tempat snorkeling di Labuan Bajo. 

Matthew kemudian mencari pihak yang berurusan dengan snorkeling melalui Facebook. Mereka kemudian menemukan H yang mengaku akan mengantar mereka ke tempat Snorkeling. 

"Dalam percakapan di Facebook, H menyampaikan ada temannya seorang tour guide. Ada juga rseorang temannya yang lain yang memiliki boat di lokasi," tutur Matthew. 

Matthew dan Avry yang belum tahu, dan percaya pada H lalu kemudian dijemput oleh H menggunakan mobil sedan.

Alih-alih mengantarkan Matthew dan Avry ke tempat snorkeling, H justru membawa dua wisatawan asing tersebut ke Nuca Molas. 

"Saya sudah tidak yakin kepadanya, karena dalam mengendarai mobil, dia mengkonsumsi bir," katanya. 

Dirinya mengaku terombang ambing di tengah laut kurang lebih sepuluh menit sampai di Nuca Molas. Saat sampai di Nuca Molas, Mereka berdua meminta peralatan untuk Snorkeling. 

Akan tetapi, oleh rekan H yang mengaku guaide menyampaikan tidak ada ikan dan terumbu karang. 

Mereka mengajak dua wisatawan asing tersebut untuk naik ke atas bukit, tetapi Matthew menolak dengan alasan kakinya sakit. 

Kemudian mereka diantar pulang kembali menaiki rakit seadanya tanpa pelampung. 

"Itu sangat berbahaya sekali, saya takut dan cemas dan sadar sudah ditipu," tuturnya. 

H kemudian meminta Matthew membayar dua juga rupiah sebagai biaya operasionalnya. Matthew membayar uang itu cash. 
Kemudian Matthew dan Avry diantar kembali ke penginapan mereka dj Ananta Homestay, Labuan Bajo. 

Atas pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut, Matthew memutuskan memposting kekecewaannya di laman Facebook. Postingan itu dilampirkan juga nama H beserta nomor kontaknya. 

Mendegar kabar tersiar bahwa dirinya menipu Matthew dan rekannya, H menghubungi Matthew dan mengancam mereka. 

"Dia sampaikan akan datangi Homestay dan cari kami," katanya, dengan perasaan cemas kepada media yang hadir. (moa) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved