Kapolda NTT Kunjungi Manggarai Barat
Masuk Mapolres Manggarai Barat, Kapolda NTT Disambut Tiga Tarian Adat Sekaligus
Kapolda NTT, Irjen Pol. Rudi Darmoko disambut tiga tarian adat Manggarai ketika menginjakan kaki di Mapolres Manggarai Barat,
Penulis: Petrus Chrisantus Gonzales | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Kapolda NTT, Irjen Pol. Rudi Darmoko disambut tiga tarian adat Manggarai ketika menginjakan kaki di Mapolres Manggarai Barat, Labuan Bajo, Jalan Frans Lega, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Kamis (31/7/2025).
Tarian-tarian itu ialah tarian Ronda, Tiba Meka dan Caci. Penampilan itu ditunjukan Sanggar Kope Oles Todo Kongkol Kaper, Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Saat turun dari mobil, Kapolda NTT bersama Ketua Bhayangkari NTT disambut secara adat Manggarai yakni Tuak Curu dan Manuk Kapu, sebagai simbol penerimaan tamu yang datang.
Disaksikan TRIBUNFLORES.COM, Tuak Curu ditandai sebuah kendi coklat. Sedangkan Manuk Kapu ditandai seekor ayam jantan berwarna putih. Kendi dan ayam itu diberikan kepada Kapolda NTT.
Baca juga: Perayaan Satu Abad SDK Maunori di Nagekeo, Kepala Sekolah: "Saya Sangat Bahagia"
Selanjutnya langkah kaki orang nomor satu jajaran kepolisian di NTT tersebut melangkah di atas karpet merah, tatkala bunyi gong bersama tabuhan gendang mulai saling bersahutan.
Sambil gong dan gendang berbunyi, rombongan Kapolda NTT dihantar dengan seruan-seruan dalam bahasa adat setempat yang terus dikumandangkan.
Lenggak-lenggok perempuan penari mulai beraksi menyambut hangat. Tebaran senyum mempesona tidak luntur dari raut wajah mereka.
Tangan diayun kompak, hentakan kaki seirama berjingkrak. Tatapan mata mereka berbinar-binar.
Perpaduan baju putih, kain adat yang dikenakan memberikan keserasian yang begitu indah.
Saat menari, mereka sambil melangkah maju dan berpindah posisi. Sebuah koreografi menarik ditonton.
Begitulah cara mereka menyambut para tamu. Hal unik yang ditunjukan juga adalah personel penabuh gong dan gendang didominasi para ibu.
Ketika tiba pertunjukan tarian caci, atraksi para pria perkasa ditunjukan. Manakala, cambuk dan perisai memacu adrenalin di tengah terik matahari.
Perayaan Satu Abad SDK Maunori di Nagekeo, Kepala Sekolah: "Saya Sangat Bahagia" |
![]() |
---|
Klub yang Lolos Babak 8 Besar Piala Soeratin Cup U 17, Persebata Jadi Tim Terakhir yang Lolos |
![]() |
---|
Alumni SDK Maunori Angkatan 1986 Kenang Masa Sekolah: “Tidak Boleh Sebut Nama Guru” |
![]() |
---|
Loka Tua Mata Api Resmi Didirikan, Dorong Kajian Budaya dan Visi Ngada Berbudaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.