Berita Sikka
Wujudkan UHC, Desa Geliting Pilot Project Agen Pesiar di Sikka Flores NTT
Program Pesiar merupakan bentuk kolaborasi BPJS Kesehatan bersama sejumlah kementerian terkait.
"Mereka tidak hanya untuk agen Pesiar tapi juga menjalanakan program kesejahteraan sosial,"ujar Oskar.
Oskar menyebutkan desa mandiri adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur yang memadai, aksesibilitas/transportasi yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus (pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar), serta penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik.
Ia mengaku tahun 2022 pemerintah pusat menetapkan Desa Geliting menjadi Desa Mandiri dengan skor 80,08.
"Di Kabupaten Sikka ada 3 desa saja yang sudah dikategorikan menjadi Desa Mandiri, Desa Geliting, Desa Nita dan Desa Paga,"sebut dia.
Dia menyatakan satu diantara beberapa indikator penetapan Desa Mandiri adalah soal pelayanan umum seperti akses pelayanan kesehatan.
"Karena indikator akses pelayanan kesehatan bagus maka BPJS Kesehatan jadikan desa kami sebagai pilot project agen Pesiar, itu kami sangat bangga dan menurut saya ini pencapaian luar biasa,"ujar Kades dua periode ini.
Sejak tahun 2014, Oskar menjabat sebagai Kepala Desa Geliting hingga kini di desanya terus mendapatkan penghargaan atas capaian kinerja yang luar biasa.
"Dari desa berkembang ke desa maju, dari desa maju ke desa mandiri itu orang bilang akan mengurangi dana desa, ternyata tidak. Justru kami mendapatkan reward dari pemerintah karena prestasi itu, maka sekarang banyak lembaga atau perorangan datang belajar di sini,"ujarnya penuh bangga.
Ia menyebutkan jumlah penduduk di Desa Geliting hingga saat ini yaitu 2.428 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 613.
"Jumlah peserta JKN hingga Juni 2025 yaitu 2.401 jiwa. Peserta aktif 1.726 peserta dan yang tidak aktif itu sekitar 675 peserta. Itu data terbaru dari BPJS Kesehatan Maumere. Ada peningkatan jumlah kepesertaan karena tahun lalu itu, peserta masih di bawah angka yang sekarang. Kami terus mendorong dan berupaya agar tahun ini kami 100 persen kepesertaan JKN. Kami sudah capai 70 persen lebih peserta JKN, lagi 30 persen kami capai 100 persen kepesertaan aktif,"ujarnya.
BPJS Apresiasi
Sementara itu, Kepala Bagian Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Maumere, Carol Desmon Bani (37) mengatakan program Pesiar merupakan singkatan dari 4 aktivitas utama, yaitu:
1. Petakan, upaya pemetaan data potensi penduduk yang belum menjadi Peserta JKN atau Peserta JKN yang sudah tidak aktif karena PHK.
Termasuk juga peserta menunggak dan peserta JKN non aktif berdasarkan berbagai variable data, semuanya sebagai potensi penduduk yang akan direkrut sebagai Peserta.
2. Sisir, mekanisme kunjungan terorganisir berdasarkan wilayah sesuai hasil pemetaan data potensi target peserta yang akan direkrut.
3. Advokasi, upaya persuasi dan edukasi mengenai hak, kewajiban dan prosedur yang dilakukan kepada stakeholder terkait.
Ini dilakukan untuk mendorong penduduk memahami pentingnya jaminan kesehatan hingga bersedia mendaftar menjadi Peserta JKN dan mengajak orang lain untuk ikut.
4. Registrasi, mendaftarkan penduduk yang telah diadvokasi menjadi Peserta JKN dan memastikan peserta melakukan pembayaran iuran pertama.
Ia menyebutkan secara umum, program Pesiar BPJS Kesehatan bertujuan untuk merekrut peserta dan meningkatkan keaktifan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tingkat desa.
Melalui program ini, diharapkan pemerintah bisa menyisir kepesertaan hingga 100 persen, yang berdampak positif pada pencapaian jaminan kesehatan nasional.
Ia mengapresiasi peran tiga agen Pesiar di Desa Geliting.
Menurut pria yang akrab disapa Desmon ini agen Pesiar memiliki peran penting untuk membantu BPJS Kesehatan Maumere dalam upaya mendapatkan peserta JKN.
Apalagi program Desa Pesiar ini adalah inovasi baru maka butuh pilot project.
"Menurut saya, mereka sangat luar biasa mendapatkan 10 hingga 15 peserta JKN mandiri, butuh waktu dan tenaga. Karena mau edukasi satu orang saja itu itu susah. Ajak satu orang saja, mulai tahap petakan, sisir, edukasi hingga registrasi itu luar biasa sulitnya, apalagi pesertanya itu JKN mandiri, itu lebih lagi. Untuk mengedukasi seseorang itu sangat susah, tapi agen Pesiar sangat luar biasa,"ujar Desmon.
Kata dia, jumlah penduduk Desa Geliting tahun 2024 yaitu 2.428 jiwa.
Realiasasi peserta JKN hingga 30 Juni 2025 yaitu 2.401 jiwa (98,89 persen). Peserta aktif 1.726 jiwa (71.09 persen) dan peserta tidak aktif 675 jiwa (27.80 persen).
Ia menerangkan di Kabupaten Sikka ada 16 desa/kelurahan yang memiliki agen Pesiar.
Sehingga BPJS Kesehatan terus berkolaborasi baik dengan pemerintah daerah, pemerintah kecamatan, pemerintah desa ataupun kelurahan untuk mewujudkan cakupan kesehatan semesta.
Ia menyebutkan perlu edukasi kepada masyarakat tentang JKN. Selama ini masih banyak orang berpikir bahwa mengurus kesehatan itu semuanya tanggung jawab BPJS.
"Ada beberapa pilar dalam program JKN ini sebenarnya BPJS hanya salah satunya saja. BPJS sebagai penyelenggara yang memberikan jaminan terhadap kondisi finansial. Sedangkan lebih ke pelayanan kesehatan ada sisi mitra dalam hal ini rumah sakit, puskesmas dan lain sebagainya, jadi medis itu tidak bisa diabaikan,"ujarnya.
Ia mengatakan masyarakat juga berada di posisi yang penting dalam mendukung JKN. Sebagai peserta JKN masyarakat dihadapkan pada dua persoalan yaitu ability to pay (kemampuan membayar) dan awareness to pay (kesadaran untuk membayar).
"Sedangkan untuk ability to pay kita kerja sama dengan berbagai stakeholder dan sebagainya untuk mengurangi. Contohnya, ada segmen Penerima Bantuan Iuran atau PBI pemerintah daerah. Mereka ini adalah kategori masyarakat yang kurang mampu, dia dibiaya oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,"ujarnya.
Ia mengaku masih banyak warga yang tidak mau bergabung menjadi peserta JKN dengan berbagai alasan termasuk kendala ekonomi.
“Ada yang di luar dari itu yang sampai dengan saat ini tidak mau mendaftar, sudah terdaftar tapi non aktif, sehingga mereka tidak terlalu peduli dengan bayar iuaran atau tidak mau mendaftar sama sekali. Pada saat mengalami dulu (sakit) baru mencari agen Pesiar atau mendaftar jadi peserta JKN,”ujarnya.
Ia pun memuji agen Pesiar karena tanpa henti melakukan edukasi kepada masyarakat. Sehingga peran mereka sangat strategis dalam rangka meningkatkan kepesertaan JKN.
"Untuk agen Pesiar ini sisi edukatifnya luar biasa. Dari sisi kemanusiaannya, apa yang dia kerjakan itu sangat bagus. Dia punya peran rangkap, dia tidak hanya berperan mengedukasi warga tentang program JKN ini tapi dia maping dulu, sisir, edukasi dan registrasi,"ujarnya.
"Dia punya fungsi ganda, satu orang saja susah. Tentu setiap tahap itu agen Pesiar punya imbal jasanya, yang mungkin saat ini evaluasi lebih lanjut, apakah layak atau seharusnya ditambah. Karena ini bentuknya pilot project. Agen Pesiar ini baru awal tahun 2023. Tahun 2025 sudah semakin banyak,"tambah dia.
Kata dia, BPJS Kesehatan Cabang Maumere menaungi 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
"Agen Pesiar di Sikka 16 orang, Flores Timur 17 orang dan Lembata 9 orang. Tidak hanya di desa tapi juga di kelurahan-kelurahan. Kita kerja sama dengan pemerintah untuk penentuan desa atau kelurahan mana yang layak disasar. Untuk mencapai cakupan kesehatan semesta tidak hanya skop nasional, tapi sasaranya mulai provinsi, kabupaten. Di desa, skop Universal Health Coverage (UHC) itu skop sampai tingkat paling bawah. Harapannya dengan kehadiran agen Pesiar dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dan semua peserta JKN aktif guna mendukung UHC,"ujarnya. (kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.