Berita Flores Timur
Tiga Sekolah di Flores Timur NTT Sedang Verifikasi Proposal untuk Perbaikan
Sekretaris Fraksi PKB DPRD NTT, Ana Waha Kolin menyebut tiga sekolah di Kabupaten Flores Timur
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Sekretaris Fraksi PKB DPRD NTT, Ana Waha Kolin menyebut tiga sekolah di Kabupaten Flores Timur (Flotim) sedang dilakukan verifikasi proposal untuk rencana pembangunan dan perbaikan.
Anggota DPRD Dapil VI itu mengaku, akan memperjuangkan usulan yang ia bawa dari masyarakat ke Pemerintah Pusat. Dia telah melakukan komunikasi dengan Fraksi PKB di DPR RI.
“Saya sudah mengunjungi langsung ke lokasi. Anak-anak sangat antusias belajar, tapi sarana prasarana sama sekali tidak menunjang. Ini sangat memprihatinkan,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Ia mendesak percepatan bantuan pembangunan bagi tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kabupaten Flores Timur yang kondisinya memprihatinkan.
Baca juga: Sambut HUT ke-80 RI, Polres Manggarai Timur Gelar Olahraga Bersama
Menurut Ana, salah satu sekolah yang menjadi prioritas adalah SMK Negeri di Nimun Dani Bao, Kecamatan Adonara Barat, yang baru dinegerikan namun masih berdinding keneka dan berlantai tanah.
Selain itu, ia juga mengajukan bantuan untuk SMK Negeri 1 Wulang Gitang yang terdampak erupsi gunung, serta SMK Negeri 1 Titehena yang masih menempati gedung bekas SD sebagai tempat belajar.
Ketiga proposal bantuan tersebut telah diserahkan Ana kepada Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB, Lalu, dan saat ini tengah dalam tahap verifikasi di Kementerian teknis.
“Kemarin saya sudah dapat telepon dari pihak sana, mereka sedang memverifikasi proposal yang saya kirim. Kita berharap bisa masuk dalam pembiayaan APBN Murni 2025 atau melalui APBN Perubahan,” jelasnya.
Ana juga menekankan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT di bawah pimpinan Ambros Kodo segera bergerak cepat menindaklanjuti peluang anggaran dari pemerintah pusat.
“Kadis Pendidikan NTT harus lari lebih cepat menyambut sinyal dari Komisi X DPR RI, karena ini menyangkut masa depan pendidikan di daerah terpencil kita,” tegasnya.
Baca juga: Rektor Unika Santu Paulus Ruteng: KKN Wadah Kolaboratif Pembangunan Berbasis Masyarakat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.