Prada Lucky Namo Meninggal

YKBH Justitia NTT Sebut Kasus Prada Lucky Tergolong Pelanggaran HAM Berat

Yayasan Konsultasi dan Bantuan Hukum (YKBH) Justitia Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut kematian anggota

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG. COM/TARI
RUMAH DUKA - Lusi Namo, kakak dari almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo saat tiba di Kupang, Sabtu 9 Agustus 2025. Sang kakak cerita bahwa ada seseorang yang mengaku pacar seorang prajurit kirim foto kondisi Lucky Namo via Instagram. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  -Yayasan Konsultasi dan Bantuan Hukum (YKBH) Justitia Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut kematian anggota TNI, Prada Lucky Namo di tangan seniornya adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. 

Ketua YKBH Justitia NTT, Veronika Ata menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Prada Lucky, prajurit muda Yonif yang diduga tewas akibat penganiayaan oleh seniornya.

"Kejadian ini merupakan kejahatan berat dan pelanggaran HAM, bukan sekadar pelanggaran disiplin militer," kata Vero Ata, Jumat (8/8/2025). 

 

Baca juga: Suasana Duka Selimuti Rumah Prada Lucky, Menjelang Ibadah Pemakaman

 

 

Dia berkata, peristiwa ini mencerminkan kelalaian pengawasan, budaya kekerasan yang dilanggengkan, serta lemahnya perlindungan terhadap prajurit muda. YKBH Justitia NTT mendorong Denpom Sub Ende untuk melakukan pengusutan secara independen dan transparan serta melindungi saksi dari intimidasi. 

"Kepada Komandan Yonif, evaluasi internal dan dorong saksi/pelaku untuk memberi keterangan jujur. Untuk Danrem, dukung penuh penegakan hukum terbuka dan tuntas hingga ke pengadilan," sambung Vero Ata. 

Dia melanjutkan, para pelaku harus diberikan hukuman paling berat hingga pemecatan tidak hormat. YKBH Justitia NTT mendorong penghentian kekerasan dan relasi kuasa senior-yunior. 

"Bangun sistem pelatihan yang humanis dan disiplin tanpa kekerasan. Akhiri budaya senioritas arogan. Terapkan pembinaan setara dan tes psikologis berkala bagi semua anggota," katanya. 

YKBH Justitia NTT juga menyerukan kerabat Prada Lucky Namo agar bisa berbicara jujur demi keadilan. Begitu juga dengan pencegahan terhadap kekerasan berulang. 

"Beranilah bicara jujur demi keadilan. Hindari intimidasi dan cegah kekerasan terulang.
Tolak kekerasan sebagai metode disiplin. Tidak boleh ada lagi korban nyawa di tubuh TNI," ujarnya. 
 
Vero Ata menyebut kejadian yang menimpa Prada Lucky adalah pengingat bahwa disiplin tidak boleh dibangun di atas darah dan air mata sesama prajurit.

"Kami akan terus mengawal proses hukum ini bersama keluarga korban dan masyarakat sipil," tambah dia. (fan) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved