Prada Lucky Namo Meninggal

Forum Pemuda NTT Nagekeo Sampaikan Permohonan Maaf untuk Almarhum Prada Lucky

Mereka bahkan menulis surat terbuka menyampaikan permintaan maaf, penghormatan terakhir dan ucapan terima kasih kepada almarhum Prada Lucky

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
PELUK PETI PRADA LUCKY - Sang ibu Sepriana Paulina Mirpey memeluk peti jenazah anaknya Prada Lucky Namo di rumah duka Asrama TNI, Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, sebelum dimakamkan pada Sabtu (9/8/2025). 

 

 

 

 

 

"Kita mengutuk sikap senior-seniornya terhadap almarhum, kalau memang beliau ini salah tindakannya bukan seperti itu," tegas Bebi Daga kepada TribunFlores.com, Minggu (10/8/2025).

Lebih jauh menurut Bebi Daga, kehadiran Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere sendiri masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat Kabupaten Nagekeo terkait persoalan nama Wakanga Mere. 

"Itu menjadi hari ini menjadi perdebatan serius di Nagekeo, terus dengan kejadian ini ada yang menarik kesimpulan bahwa pemberian nama juga menjadi salah satu penyebab karena tidak direstui leluhur yang mempunyai tanah disitu, akhirnya kita coba ambil kesimpulan bahwa hal-hal seperti ini harus kita lawan terutama soal kematian beliau," ujar Bebi Daga.

Ia bahkan menyebut, kronologi kematian Prada Lucky penuh rekayasa karena berdasarkan video yang beredar, ayah Prada Lucky mengungkapkan fakta lain yang mengejutkan yakni orang yang pertama kali mengantar Prada Lucky ke rumah sakit di wilayah itu bahwa Prada Lucky jatuh dari pohon. 

Berdasarkan kejanggalan-kejanggalan yang mulai terungkap, Bebi Daga menyebut Forum Pemuda NTT Kabupaten Nagekeo secara tegas menginginkan keterbukaan proses kasus yang cukup menghebohkan ini. 

"Apalagi ini menyangkut marwah, bagi kami orang Nagekeo, kehadiran Batalyon inikan baru, jangan sampai menjadi preseden buruk kedepan, sehingga anak-anak Nagekeo yang mau jadi tentara, orang tuanya kuatir, berangkat dari itu kami sebagai putra-putri Nagekeo merasa simpati," ujarnya.

Selain nama Batalyon yang masih menjadi perdebatan, kasus lahan di Desa Tonggurambang bersama pihak TN AD untuk pembangunan markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere juga hingga saat ini belum terselesaikan. 

Sebagian masyarakat, kata Bebi Daga, saat ini timbul kekuatiran dan rasa takut karena menurut dia antar sesama anggota TNI AD saja terjadi peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa Prada Lucky.

"Sesama mereka saja begitu apalagi kalau ada masalah dengan masyarakat, ini yang sangat kita kuatirkan, supaya tidak ada lagi Lucky-Lucky yang lain kita meminta agar kasus ini di usut tuntas dan diproses sesuai aturan yang berlaku di militer," pungkas Bebi.

Berikut kutipan lengkap Surat Terbuka untuk Almarhum Prada Lucky:

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved