Laporan TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Anggota DPRD Lembata, Frid Tukan kembali mempersoalkan warga miskin yang keanggotaan BPJS dinonaktifkan dalam rapat paripurna DPRD Lembata, Kamis 31 Maret 2022.
"Sudah berulang kali saya sampaikan bahwa masyarakat miskin yang punya BPJS dan dinonaktifkan oleh Pemda secara sepihak," tegas wakil rakyat dari Partai Demokrat tersebut.
Dia mengisahkan, seorang perempuan janda asal Desa Baopana, Kecamatan Lebatukan pernah dirawat di RSUD Lewoleba. Ternyata di sana ketahuan kalau kartu BPJS milik janda tersebut sudah dinonaktifkan dan tagihan biaya rumah sakitnya mencapai Rp 16 juta.
Saat itu, Frid Tukan langsung berkoordinasi dengan Direktur RSUD Lewoleba dan Dinas Sosial Kabupaten Lembata. Tagihannya pun diturunkan sampai Rp 2 juta.
Baca juga: Anak Tujuh Tahun di Bakan Lembata Hanyut Dibawah Banjir
Kepada Bupati Lembata dan Sekda ,Paskalis Ola Tapobali, dia berharap masalah ini bisa segera diselesaikan dan kartu BPJS Kesehatan warga miskin di Lembata bisa diaktifkan kembali. Keduanya menyimak apa yang disampaikan oleh Frid Tukan.
Ketua DPRD Lembata Petrus Gero yang memimpin jalannya sidang mengatakn masalah ini akan dibahas dalam agenda rapat kerja. Dia juga menyebutkan bupati dan Sekda juga sudah mendengar langsung aspirasi ini dan kemudian akan menindaklanjutinya.