Warga Tenggelam di Napun Gete Sikka

Gervasius Korban Tenggelam di Napun Gete Pakai Rakit yang Terbuat dari Bahan Ini saat Menyeberang

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAKIT-Inilah rakit yang dipakai Gervasius Gedo, korban yang diduga tenggelam saat melintas di Bendungan Napun Gete, Keca-matan Waiblama, Kabupaten Sikka. Pencarian hari Rabu 31 Agustus 2022 belum membuahkan hasil. Kamis 1 September 2022 akan dilanjutkan upaya pencarian di Bendungan Napun Gete, Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Rakit yang dipakai Gervasius Gedo, korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete ternyata masih tradisional.

Rakit yang dibuat seperti sampan itu berasal dari kayu bambu.

Yang mana bambu disatukan lalu dijadikan sarana untuk menye-brang di Bendungan Napun Gete.

Tim TribunFlores.Com, Rabu, 31 Agustus 2022 siang masih melihat sampan rakitan dari bambu yang dipakai korban Gervasius pada malam kejadian.

Baca juga: Dukungan untuk Anak Korban Tenggelam di Napun Gete, Siswa SMPN 2 Talibura Berdoa di Rumah Korban

 

Rakit berada di pinggir bendungan. Ada dua rakit yang malam kejadian dipakai korban bersama rekannya menyebrang usai pulang pesta adat di Desa Werang.

Rakit yang berukuran 1x2 meter itu menurut keterangan menjadi sarana transportasi warga ketika mau ke kebun setiap pagi dan pulang ke rumah.

Bahkan rakit yang dibuat sangat sederhana menjadi alat warga bepergian ke pasar dan kota. Pasalnya, sampai saat ini ada be-beberapa warga yang masih menetap di pinggir bendungan.

Warga sesuai penuturan ke TribunFlores.Com merancang bambu menjadi sampan guna mempermudah akses mereka ke kebun dan ke pasar.

Baca juga: Sosok Gervasius Gedo Korban Tenggelam di Bendungan Napun Gete Sikka Dikenal Taat Beribadah

Namun dibalik itu, rakit tersebut kini telah menyebabkan Gerva-sius Gedo, salah satu warga diduga tenggelam saat memakai rakit melintas ke rumahnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini warga yang berdiam di pinggiran Bendungan Napun Gete masih melintas karena tidak ada akses jalan yang dibangun.

Menurut warga ada akses jalan tapi terlalu jauh sehingga warga sering jalan pintas melalui bendungan.

Siswa SMPN 2 Talibura Berdoa di Rumah Korban

Sementara itu, Pelajar siswa dan siswi SMP Negeri 2 Talibura mendoakan Gervaisius Gedo (49), korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete, Rabu 31 Agustus 2022.

DOAKAN KORBAN-Siswa SMPN 2 Talibura mendoakan Gervasisu Gedo (49), korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete, Desa Ilenmedo, Kecamatan Waiblama, Kabipaten Sikka, Rabu 31 Agustus 2022. (TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KEBELEN)

Kedatangan mereka untuk memberikan kekuatan bagi Martha Kasiana (14), putri kandung Gervasius yang sudah belasan jam menghilang di bendungan dengan kedalaman puluhan meter itu.

Martha Kasiana duduk di bangku kelas VIII C pada SMPN 2 Talibura. Ia merupakan anak sulung korban yang tinggal bersama sang ibunda, Maria Goreti, dan adiknya Margarita Ignasia.

Persis di ruangan tamu, terdapat Salib Yesus Kristus dan sebagang lilin sedang. Para siswa memanjatkan doa rosario, memohon petunjuk Tuhan agar korban segera ditemukan.

Maria Avelina Nofianti (12), Ketua Osis SMPN 2 Talibura menuturkan, pihaknya berinisiatif mendatangi rumah korban untuk memberikan kekuatan bagi pihak keluarga.

"Kami semua berjumlah 23 orang. Kami menyanpaikan niat ke para guru bahwa kami mau mengunjungi rumah teman yang saat ini terkena musibah," ujarnya.

Baca juga: Fakta-fakta Bendungan Napun Gete di Sikka Flores NTT, Korban Tenggelam Belum Ditemukan

Setelah membawakan doa, lanjut Nofianti, mereka juga berniat menghibur Martha Kasiana bersama keluarga agar tidak larut dalam kesedihan.

"Mewakili teman-teman, kami mau menghibur teman Martha agar jangan bersedih dan tetap semangat sekolah," katanya.

Sementara Martha Kasiana, anak sulung korban, mengaku sang ayah meninggalkan rumah sejak hari Senin 29 Agustus 2022.

"Bapa jalan itu saya lagi di sekolah. Saya pulang sekolah siang lihat bapa sudah tidak ada," katanya.

Saat ke sekolah, Martha mengaku sang ayah tidak mengucapkan sesuatu untuknya. Ia hanya berpamit seperti hari-hari biasanya.

"Bapa tidak bilang apa-apa kaka," kata Martha.

Namun besoknya, Selasa 30 Agustus 2022 sektar pukul 20.00 malam Wita, tedengar kabar bahwa sang ayah menghilang saat menyeberangi perairan bendungan menggunakan rakit bambu.

Kepala Desa Ilenmedo, Yoseph Uje menuturkan, belum ada tanda-tanda meski proses pencarian sudah berlangsung sepanjang malam.

"Warga sudah cari dari tadi malam, dan hari ini sudah hadir tim Basarnas Maumere. Tetapi belum ada tanda-tanda positif," ujar Yoseph di rumah korban.

Sementara Nikolaus Lai (49), ipar kandung korban, mengaku pihak keluarga sudah ikhlas menerima korban dalam keadaan apa pun.

"Kami keluarga berharap bisa ditemukan. Kami pasrahkan jika memang keadaannya sudab tak bernyawa," katanya.

Maria Goreti, istri korban, hanya bisa menangis bersama dua putrinya. Ia bahkan tak bisa mengeluarkan sepatah kata.

Sang istri sudah puluhan kali ulak-alik dari rumah menuju tepi bendungan. Ia menanti kedatangan suami dengan gelimang air mata.

Baca juga: Istri Gervasius Bolak-balik Rumah-Bendungan Napun Gete, Korban Belum Ditemukan

Istri Gervasius Bolak-balik

Semeentara itu Sudah belasan jam korban Gervasius Gedo (49) menghilang di Bendungan Napun Gete di Desa Ilenmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

RITUAL ADAT - Kepala Adat Waiblamar, Pius (80) bertopi merah, berada bersama warga desa saat melalukan ritual Hua, di pinggir Bendungan Napun Gete, Rabu, 31 Agustus 2022. (TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL)

Gervasisus diduga tenggelam saat menyeberang dari Desa Werang pada Selasa 30 Agustus 2022, sekitar pukul 19.30 malam Wita.

Hingga pukul 14.00 Wita hari ini, Rabu 31 Agustus 2022, tim gabungan dari Basarnas Maumere, Polisi, TNI, dan warga setempat masih berjibaku mencari keberadaan korban.

Dua penyelam Basarnas bahkan dikerahkan untuk mencari korban sampai ke dasar bendungan. Sementara personil lain ikut memantau dari atas perahu.

Kepala Desa Ilenmedo, Yoseph Uje menuturkan, belum ada tanda-tanda meski proses pencarian sudah berlangsung sepanjang malam.

"Warga sudah cari dari tadi malam, dan hari ini sudah hadir tim Basarnas Maumere. Tetapi belum ada tanda-tanda positif," ujar Yoseph di rumah korban.

Sementara Nikolaus Lai (49), ipar kandung korban, mengaku pihak keluarga sudah ikhlas menerima korban dalam keadaan apa pun.

"Kami keluarga berharap bisa ditemukan. Kami pasrahkan jika memang keadaannya sudab tak bernyawa," katanya.

TRIBUNFLORES.COM yang berada di lokasi menyaksikan istri korban, Maria Goreti bersama dua putrinya hanya bisa menangis tanpa mengeluarkan kata-kata.

Sang istri sudah puluhan kali ulak-alik dari rumah menuju tepi bendungan. Ia menanti kedatangan suami dengan gelimang air mata.

Baca juga: Adik Kandung Korban Tenggelam di Bendungan Napun Gete Sikka Harap Kakaknya Segera Ditemukan

Korban Tenggelam

Sebelumnya diberitakan, Gervasius Gedo Gedo (46), wsrga Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete, Selasa 30 Agustus 2022.

CARI KORBAN - Suasana pencarian Gervasius Gedo Gedo (46), warga Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete, Rabu 31 Agustus 2022. Korban diduga tenggelam, Selasa 30 AGustus 2022 malam. Hingga kini korban belum ditemukan. (TRIBUNFLORES.COM / HO-BASARNAS MAUMERE)

Kapolres Sikka, AKBP Nelson Felipe Diaz Quintas, melalui Kapospol setempat menuturkan, kejadian itu bermula saat korban menyeberangi bendungan menggunakan rakit pada pukul 19.30 Wita.

"Korban pulang mengikuti upacara adat du Desa Werang menuju ke Desa Ilinmedi. Korban menggunakan rakit," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Ia mengatakan, korban dijemput oleh Bernadus Guking (69) yang membantu menarik rakit korban menyeberang ke darat.

Tiba di darat, lanjutnya, korban sudah tidak ada di atas rakit. Bernadus yang panik langsung berteriak memanggil warga yang berjarak sekitar 100 meter dari tepi bendungan.

"Warga berkumpul dan mencari sambil menginformasikan via telepon ke Pospol Talibura pada Pukul 20.30 wita," jelasnya.

Harapan Kami Bisa Ditemukan

Sebelumnya, Hendrikus Heriyanto (37), adik kandung Gervasius Gedo (44), korban yang diduga tenggelam di Bendungan Napun Gete berharap kakaknya bisa ditemukan kem-bali.

BENDUNGAN NAPUN GETE - Suasana pencarian Gervasius korban tenggelam Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Rabu 31 Agustus 2022. (TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO)

Keluarga pun sudah iklas menerima apa pun yang terjadi jika Gervasius yang tenggela di bendungan terbesar di Pulau Flores ini ditemukan dalam kondisi yang menyedihkan.

Heriyanto dalam wawancara dengan TribunFlores.Com di Ben-dungan Napun Gete, Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabu-paten Sikka, Rabu, 31 Agustus 2022 siang menjelaskan, istri dan keluarga sudah berkumpul di lokasi menunggu proses pencarian Gervasius.

“Harapan kami, kakak Gervasius bisa ditemukan kembali. Kalau pun ketika ditemukan dalam kondisi apa pun kami sudah iklas. Harapan kami kakak bisa ditemukan,” kata Heriyanto.

Ia menjelaskan, malam sebelum kejadian, Selasa, 30 Agustus 2022 korban pergi mengikuti acara syukur panen di Desa Werang.

Namun saat kembali ia dikabarkan hilang saat mau pulang ke ru-mah melintas di Bendungan Napun Gete memakai sampan rakit.

“Sebelum kejadian kakak kami ikut acara syukur panen di Desa Werang. Kami memang itu tapi pulang tidak sama-sama dengan kakak kami. Kami sudah cari dari tadi malam tapi tidak ketemu. Sekarang ini, kami doa dan meminta bantuan semua pihak men-cari kakak kami. Mau ditemukan dalam kondisi yang menyedihkan pun kami sudah siap,” papar Heriyanto.

Untuk diketahui, keluarga korban dan warga Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka terus berdatangan di TKP dugaan tenggelamnya Gervasius Gedo (44) di Bendungan Napun Gete.

Keluarga dan warga membangun tenda guna menunggu proses pencarian korban yang diduga tenggelam saat pulang ke ru-mahnya usai menghadiri pesta adat di Desa Werang, Selasa, 30 Agustus 2022 malam.

Baca juga: Warga Ilinmedo Sikka Lewat Napun Gete Pakai Rakit ke Kebun, Camat Waiblama: Kalau Jalan Jauh Sekali

Saat ini, Tim Basarnas Maumere, Polsek Waigete, Pospol Talibura, Koramil Talibura dan warga sedang melakukan pencarian pada hari kedua pasca kejadian.

Kapolsek Waigete, Ipda I Wayan Artwan kepada TribunFlores.Com di Maumere, Rabu, 31 Agustus 2022 pagi menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan kepada keluarga dan warga tetap tenang.

Pasalnya, pihaknya akan terus bekerja dan melakukan pencarian di lokasi korban tenggelam.

Pantauan TribunFlores.Com, keluarga sudah berada di lokasi ber-sama warga. Ada tenda yang dibangun di pinggir bendungan.

Kabar tenggelam Gervasius membuat warga Desa Ilinmedo dan Werang geger.

“Basarnas Maumere sudah tiba di lokasi dan saat ini kami akan melakukan pencarian lagi,” kata Kapolsek Wayan.


Sebelumnya, pada Selasa, 30 Agustus 2022 malam telah terjadi musibah orang tenggelam di Genangan Air bendungan Napun Gete.

Tempat kejadian di lokasi genangan air Bendungan Napun Gete, Dusun Lelabura, Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama.
Korban yang diduga tenggelam bernama Gervasius Gedo (44), warga Dusun Lelabura, Desa Ilinmedo, Kec. Waiblama.

Hingga saat ini belum ditemukan dan dalam proses pencarian oleh masyarakat dan Anggota Pospol Talibura, Polsek Waigete serta Anggota Koramil 1603-02 Talibura.

Pakai Rakit ke Kebun

Sebelumnya, Bendungan Napun Gete merupakan bendungan yang terletak di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

KORBAN HILANG-Tim gabungan Basarnas Maumere, Polisi, TNI, dan warga Desa Ilenmedo masih mencari keberadaan korban hilang di Bendungan Napun Gete Sikka, Rabu 31 Agustus 2022 (TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KEBELEN)

Bendungan Napun Gete ini dibangun pada alur Sungai Napun Gete di perbatasan Desa Ilinmedo dan Desa Werang, Kecamatan Waiblama.

Bendungan Napun Gete diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Februari 2021.

Baca juga: Adik Kandung Korban Tenggelam di Bendungan Napun Gete Sikka Harap Kakaknya Segera Ditemukan

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 11,2 juta meter kubik dan luas genangan mencapai kurang 99,78 hektare.

Camat Waiblama, Antonius Jabo Liwu kepada TribunFlores.Com melalui telepon selulernya pada Rabu, 31 Agustus 2022 menjelaskan bahwa selama ini warga Dusun Enakter, Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, sering menyeberangi bendungan itu untuk pergi ke kebun mereka yang berada di seberang.

"Selama ini, mereka yang di permukiman itu kalau ke kebun yang ada disebelah itu mereka pakai rakitan itu untuk seberang kesana, lalu itu hari sudah diingatkan karena arus, tapi salah satu jalan untuk mereka kesana harus pakai rakitan tadi karena kalau pakai jalan itu jauh sekali," jelas Antonius Jabo Liwu.

Dikatakannya bahwa beberapa warga Desa Ilinmedo mempunyai lahan garapan di Desa Werang yang letaknya berada di seberang Bendungan Napun Gete.

Selain menyebrang, warga setempat juga sering melakukan aktivitas memancing di Bendungan Napun Gete.

Berita Napun Gete lainnya