Salah seorang tokoh nasional Indonesia pernah mengatakan, "Konflik yang terjadi dalam masyarakat kita itu sebetulnya hanya dipicu oleh dua hal, yaitu salah paham atau pahamnya salah."
Kalau kita merenungi dengan sungguh kata-kata ini, maka kita bisa mengamininya bahwa memang banyak konflik yang terjadi karena salah paham dan paham yang salah itu sering kali dipertahankan karena dianggap sebagai kebenaran.
Bacaan Injil hari ini juga berbicara tentang salah paham. Orang banyak yang berkerumun di sekitar Yesus merasa bahwa Yesus "tidak waras lagi", sementara ahli-ahli Taurat mengatakan bahwa "la kerasukan Beelzebul," dan ada juga yang mengatakan bahwa dengan kuasa penghulu setan Yesus mengusir setan" (bdk. Mrk. 3:21-22).
Yesus tidak membiarkan kesalahpahaman ini terus terjadi sehingga la meluruskannya. la berargumen bahwa bagaimana mungkin iblis dapat mengusir iblis.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 23 Januari 2023, Bertobat dan Percaya kepada Injil
Iblis hanya bisa diusir oleh kekuatan yang lebih besar darinya.
Sebab itu, jangan sampai kesalahpahaman menggerogoti persaudaraan dan persahabatan kita dengan tetangga, jangan sampai meruntuhkan kekompakan dan keharmonisan kita dalam keluarga dan organisasi, jangan sampai memutuskan tali kasih di antara kita yang percaya kepada Tuhan.
Kesalahpahaman sangat mungkin terjadi, maka hindari dengan cara berani mendengarkan secara tulus dan saksama penjelasan dan perkataan orang lain tentang dirinya sendiri atau tentang sesuatu yang lain.
Tuhan, buatlah kami mampu mendengarkan dan menerima penjelasan orang lain sehingga kami terhindar dari kesalahpahaman yang dapat menimbulkan konflik. Amin. (sumber adiutami.Com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News