TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Dalam liturgi Gereja Katolik terdapat sebuah perayaan namanya Trihari Suci. Perayaan Trihari Suci dirayakan oleh umat Katolik setahun sekali dan merupakan perayaan wajib yang terintegrasi dalam liturgi Gereja Katolik.
Jika dipahami secara harafiah Trihari Suci berarti 3 hari suci. Dalam artian, terdapat 3 hari yang disebut sakral dalam perayaan liturgi Gereja Katolik. Trihari tersebut yakni hari Kamis Putih, Hari Jumat Agung dan Hari Sabtu Alelluya atau Sabtu Suci. Trihari Suci juga dinamakan Trihari Suci Paskah.
Dalam Prosesnya pelaksanaannya, sebagaimana dikutip dari Id.m.Wikipedia.org pada 26 Februari 2023, Perayaan Trihari Suci diawali dengan misa petang pada Kamis Putih, Memuncak pada perayaan malam paskah, dan berakhir pada ibadat sore Minggu Paskah.
Selama perayaan Trihari Suci ini Gereja merayakan Trihari Suci: Gereja merayakan misteri penebusan sengsara wafat dan kebangkitan Yesus. Ditilik dari sejarahnya, Trihari Suci merupakan hasil perkembangan siklus Paskah ada abad ke-4. Diketahui, Santo Agustinus (354-430) menetapkan bahwa sejak Jumat Agung hingga Paskah adalah Trihari terkudus untuk peristiwa penyaliban, pemakaman dan kebangkitan Yesus.
Baca juga: Hadiah Paskah, Penyintas Badai Seroja di Lembata Terima Kunci Rumah Baru
Makna Trihari Suci Bagi Umat Katolik
Banyak orang tentu bertanya makna Trihari Suci bagi umat Katolik itu seperti apa? atau apa yang istimewa dari perayaan Trihari Suci itu bagi umat Katolik?. Untuk menjawabi pertanyaan-pertanyaan di atas TribunFlores.com merangkumnya di bawah ini;
Dikutip dari bersamakristus.org pada 26 Februari 2023, Makna Trihari Suci dapat dijabarkan kedalam 3 bagian yang berdiri sendiri namun satu kesatuan yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci
1. Kamis Putih
Makna Hari Kamis Putih bagi umat Katolik adalah untuk memperingati perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya sebelum ia diserahkan untuk disalibkan. Dalam perjamuan terakhir, Yesus meminta murid-murid-Nya menjadikan roti dan anggur sebagai peringatan akan Dia. Perintah ini menjadi asal-usul sakramen Ekaristi dan setiap umat Katolik merayakannya mereka mengenang pengorbanan Kristus Yesus. "Apa bila kita makan roti dan minum anggur dalam perayaan Ekaristi dengan iman, artinya kita makan tubuh dan darah-Nya yang telah diserahkan bagi kita sehingga memperoleh keselamatan.
Selain itu, pada hari Kamis Putih juga diadakan rekonsiliasi sebagai salah satu sakramen Katolik yang tergolong sakramen penyembuhan.
Rekonsiliasi ini dilayani oleh gereja sehingga jemaat bisa bertobat kembali kepada Allah. Ada beberapa susunan yang dilakukan, mulai dari pembukaan, liturgi sabda, pembasuhan kaki, liturgi ekaristi, dan pemindahan sakramen mahakudus.
Hari Kamis Putih juga melambangkan sebuah teladan dimana seseorang menjadi rendah hati dan melayani siapapun. Dalam kaitan dengan pengkhianatan hingga Yesus disalibkan, umat Katolik diajak untuk memiliki sikap mengampuni terutama mengampuni seorang musuh.
2. Jumat Agung
Dalam Perayaan Jumat Agung, umat Kristiani mengenang kematian Yesus Kristus di kayu salib. Hari Jumat Agung merupakan hari pengorbanan Yesus untuk menebus dosa manusia. Sebelum Dia disalibkan, disiksa, dicambuk, menggotong salib-Nya sendiri, dipakaikan mahkota berduri, dan pada akhirnya dipaku di kayu salib.