Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu V Prapaskah Minggu 26 Maret 2023

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA PAROKI STA.THERESIA MBATA - Inilah tampak depan Gereja Paroki Santa Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur. Teks Misa Hari Minggu V Prapaskah Minggu 26 Maret 2023Teks misa minggu ini disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”Jawab Marta: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datangke dalam dunia.” Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: “Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau.”

Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat

Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orangorang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?” Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus:

“Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”

P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN SINGKAT

Saudara-saudari terkasih, kita sudah mendengarkan
kisah panjang tentang Yesus membangkitkan Lazarus.
Kisah ini menjadi semacam katekese atau penjelasan
oleh Yesus tentang Tuhan, yang menguasai kehidupan
dan sekaligus memberikan ketenangan bagi semua
orang yang percaya kepada-Nya.
Pertama, Yesus tidak hadir saat kematian Lazarus.
Ketika Lazarus meninggal, Yesus tidak ada di sana,
padahal Lazarus adalah sahabat Yesus dan Dia sudah
diinformasikan bahwa Lazarus sedang sakit. Setidaktidaknya, Yesus bisa datang menjenguk Lazarus.
Bahkan dalam keluhan Marta, saudara Lazarus, jika
Yesus ada, pasti Lazarus tidak meninggal. Yesus
malah memilih untuk menunda keberangkatan-Nya
selama dua hari. Dia baru datang ketika Lazarus
sudah empat hari terbaring di dalam makam. Apa yang
diperbuat Yesus kemudian menunjukkan kemuliaan
Tuhan, yaitu Dia membangkitkan Lazarus. Dia
memberikan kehidupan lagi kepada Lazarus, persis
seperti yang diinginkan oleh Marta dan Maria.
Kisah ini menunjukkan bahwa kadangkala kita
merasa Tuhan tidak peduli dengan kita. Atau kita
merasa bahwa Tuhan terlambat datang menolong
kita. Harapan kita pun menjadi runtuh dan kita tidak
berdaya. Namun sesungguhnya, Tuhan selalu memiliki
rencana-Nya sendiri. Boleh jadi, Tuhan akan memberikan yang lebih baik yang kita butuhkan, daripada yang
kita minta. Jika Tuhan belum memenuhi permohonan
kita, bisa jadi, Dia pun sedang mendengarkan keluh
kesah kita dan menyadarkan kita akan apa yang lebih
kita butuhkan. Yang bisa kita buat adalah tetap
berharap pada-Nya, karena Tuhan tidak pernah
meninggalkan kita dan membiarkan kita berjuang
sendirian.

Kedua, Yesus tergerak hati-Nya oleh belaskasihan.
Ketika Dia datang, Marta dan Maria, saudari Lazarus,
menumpahkan keluh kesah mereka. Kehilangan
seorang laki-laki adalah kehilangan yang amat besar
karena kehidupan mereka bergantung dari laki-laki.
Semua warisan dan urusan dipegang oleh laki-laki.
Karena itu, mereka sungguh kehilangan Lazarus.
Mereka tahu bahwa Yesus bisa membantu, namun
kelihatannya semuanya sudah terlambat. Di saat
seperti inilah, Yesus merasa terharu. Hatinya pun
tergerak untuk menolong mereka. Dia segera
berangkat ke makam dan kemudian membangkitkan
Lazarus. Dia bukan saja memberikan kehidupan
kepada Lazarus tetapi juga kehidupan kepada Marta
dan Maria.


Dari situasi ini, kita belajar untuk saling menaruh belas
kasih kepada sesama. Belas kasih akan membangkitkan semangat dan harapan. Mungkin kita tidak bisa
memberikan apa-apa, tetapi kehadiran kita sudah bisa
menolong sesama untuk merasa kuat, karena mereka
tidak merasa ditinggalkan sendirian. Banyak orang
kemudian merasa kehilangan harapan ketika mereka
merasa sedih dan ditinggalkan sendirian. Yesus
mengajak kita untuk saling menaruh belas kasih dan
saling menolong. Kebersamaan kita akan membangkitkan energi positif yang amat berguna bagi sesama
yang terpuruk untuk bangkit lagi. Mari kita saling
memperhatikan dan saling menolong, sama seperti
Yesus yang hadir dan menolong Marta dan Maria.
Tuhan memberkati.

12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus bersabda: “Akulah
kebangkitan dan kehidupan. Siapa yang percaya
kepada-Ku akan hidup, sekalipun sudah mati.”
Dengan perantaraan-Nya, marilah kita panjatkan
doa-doa permohonan kita.
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Gereja yang kudus
senantiasa mewartakan kabar Gembira
kebangkitan Kristus sedemikian rupa sehingga
menyemangati harapan hidup para anggotanya
dalam optimism iman. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Semoga masyarakat kita
diterangi oleh harapan yang pasti akan masa depan
dan selalu mengusahakan nilai-nilai kebaikan
sebagai tanggapan atas anugerah Allah. Marilah
kita mohon….
P : Bagi mereka yang sakit dan cacat. Semoga mereka
semakin meyakini bahwa semua penderitaan ini
akan berlalu, dan bahwa kelak mereka akan mati
serta bangkit bersama Kristus untuk memasuki
hidup baru. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga Allah Bapa menguatkan
iman kita akan Kristus yang memberi hidup abadi,
dan kita berdoa semoga kita tidak mudah putus asa
di tengah kesukaran, melainkan tetap berani maju
dengan penuh pengharapan dan kegembiraan
dalam Tuhan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kami
sampaikan ke hadirat-Mu. Kami percaya akan
bantuan dan perhatian-Mu sebab hanya kepadaMulah kami berharap. Demi Kristus, pengantara
kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

15. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang maharahim
telah menganugerahkan Masa Prapaskah ini
sebagai masa untuk bertobat. Maka marilah kita
memuji Dia dengan berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, kini Engkau mengajak kami
menyegarkan iman kami dengan menyesali
kekurangan dan kelalaian kami, dan bertobat
kepada-Mu. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, Engkau mendorong kami untuk
melepaskan diri dari belenggu nafsu yang tidak
teratur, agar kami, dalam kesibukan mengurus halhal yang fana, tidak melupakan hal-hal yang bernilai
abadi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, Engkau mengajak kami bersyukur kepadaMu dengan hidup secara sederhana, agar kami
lebih mampu menghayati kemurahan hati-Mu dan
dapat memberi bantuan kepada orang yang
berkekurangan. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau menyiapkan
kami agar layak merayakan misteri Paskah, dan
kelak menikmati Paskah abadi di surga bersama
Engkau. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup
setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], kami melambungkan madah pujian bagiMu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Prapaskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

16A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Halaman
1234