Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Salah satu tempat yang layak digandrungi peziarah maupun wisatawan Semana Santa Larantuka adalah Tanjung Cinta Eputobi di Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.
Destinasi dengan panorama alam otentik ini berada persis di pinggir Jalan Trans Flores, penghubung wilayah Kabupaten Flores Timur dan Sikka.
Jaraknya kurang lebih 30 kilometer dari jantung Kota Reinha Rosari, julukan bagi Larantuka sebagai kota kerajaan katolik pertama dan terbesar seantero Tanah Air.
Tempat ini sudah dilengkapi sejumlah warung kopi atau kedai milik warga Eputobi, sebuah kampung yang secara administrasi berada di Desa Lewoingu.
Baca juga: Sejarah Semana Santa Larantuka di Flores Timur NTT, Tradisi Sejak 5 Abad Lalu
Makanan dan minuman lokal Flores Timur disajikan dengan ramah oleh pelaku usaha disana.
Pengunjung hanya merogoh kocek Rp 5.000 sampai Rp 20.000 membeli jagung titi plus kopi panas, ada juga mie plus telur ceplok dan kelapa muda segar.
Kemewahan semakin komplit saat anda menilik bentangan alam eksostis ke arah Pulau Konga dan Gunung Lewotobi. Dua gunung aktif yang berada dalam satu hamparan itu terkenal dengan metafora sepasang kekasih (suami-istri).
Pengunjung dibuat takjub lantaran mereka terhipnotis gurat alam yang memanjakan mata. Ada pula yang menilai tempat itu mirip wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Hawa Tanjung Cinta Eputobi cukup sejuk. Saat langit berubah merah kelabu, banyak kaum muda mengabadikan momen dengan kamera canon dan ponsel. Mereka mengambil banyak gambar berlatar gugusan perbukitan nan instagramable.
Hampir saban hari, Tanjung Cinta Eputobi dijadikan tempat melepas lelah para pelancong yang menjajal arah barat Pulau Flores menuju Larantuka.
Dalam bahasa daerah setempat, "Epu" berarti tempat orang berkumpul, sementara "Tobi" berarti pohon asam. Berdasarkan penuturan warga, dahulu terdapat pohon asam rindang yang dijadikan tempat berkumpul sepulang mengiris Tuak, minuman tradisonal khas orang Flores.
Baca juga: Semana Santa Larantuka 2023, Umat Katedral Larantuka Percantik Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana
Menurut seorang pelaku usaha, Rafael Wadang Kumanireng (45), Tanjung Cinta Eputobi menjadi anjuran kunjungan bagi peziarah usai mengikuti devosi sakral Semana Santa.
Lokasinya dinilai strategis dan akan menjadi salah satu ikonik Flores Timur. Ia mengaku omsetnya kian bertambah hingga tembus jutaan rupiah, apa lagi Semana Santa kembali dihelat setelah tiga tahun absen akibat pandemi Covid-19.