Gerhana Matahari Hibrid

Warga di NTT Ada yang Muntah-muntah Usai Melihat Gerhana Matahari Hibrid

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FENOMENA - Saat terjadi fenomena gerhana matahari di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya di Desa Motaulun Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka. Gambar diambil pada Kamis 20 April 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

TRIBUNFLORES.COM, BETUN - Seorang warga asal Desa Motaulun Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka, Sandro setelah melihat gerhana matahari, ia merasakan sakit kepala atau pusing dan penglihatannya kabur.

Awalnya, ia penasaran dengan fenomena gerhana ini sehingga ia melihat dengan mata telanjang . Beberapa menit saya langsung pusing dan penglihatan kabur.

"Saat ini rasa pusing dan penglihatannya sudah kembali normal," kata Sandro Mantan Ajudan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak tersebut saat dihubungi Pos Kupang, Kamis 20 April 2023 sekitar pukul 12.15 WITA.

Sementara warga Desa Suai Kecamatan Malaka Tengah, Aldy Seran mengatakan, saya mengira akan turun hujan karena cuacanya mendung. Sehingga pakaiannya yang sudah dijemur di luar ruangan rumah akhirnya ia masukan kembali.

Baca juga: Warga Sikka Bunyikan Drum Bekas hingga Cubit Telinga Hewan saat Gerhana Matahari Hibrid

 

"Menunggu sekitar 30 menit tidak turun hujan ia lalu menatap ke langit dan awannya secara keseluruhan gelap. Tidak kelihatan langit membiru dan ia menduga bahwa ini terjadi gerhana matahari," jelasnya kepada Pos Kupang.

Dikatakannya, saat ia menduga bahwa ini terjadi fenomena gerhana matahari ia kemudian memanggil beberapa orang untuk menatap ke langit dengan mata telanjang.

"Saat kami sama-sama menatap ke langit dengan mata telanjang, masing-masing dari mereka pusing dan penglihatannya pun kabur," paparnya.

Tidak hanya pusing dan penglihatannya kabur, lanjut dia, akan tetapi temannya yang bernama Vilanty muntah-muntah.

"Saya muntah-muntah karena sakit kepala atau pusing," ucapnya mengikuti pengakuan temannya Vilanty.

Baca juga: Kisah Ibu-ibu Pedagang Ubi di Pasar Larantuka, Tak Pulang Jika Belum Laku

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang menyampaikan puncak dari gerhana matahari hibrid tepat pada pukul 12.02 WITA.

Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono menyampaikan secara umum gerhana matahari di Provinsi Nusa Tenggara Timur di mulai pada pukul 10.31 WITA dan memasuki puncaknya di pukul 12.02 WITA.

Sementara itu, kata dia gerhana matahari hibrid akan berakhir pada pukul 13.52 WITA.

"Durasi gerhana yang teramati di NTT rata-rata adalah 3 jam 8 menit," kata dia

Halaman
12