Wisata Flores

Liburan ke Nagekeo, Ini 7 Rekomendasi Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi, Unik dan Menarik

Penulis: Gordy Donovan
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PESONA KINDE - Pulau Kinde (Cinde) terletak di Desa Kinde Kecamatan Wolowae. Dari Kota Mbay memakan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan. Pulau indah di hamparan birunya lautan yang punya banyak kisah sehingga bebatuan di pulau kecil ini lebih mirip bebatuan gunung api purba.

Batu tempat Sholat pun masih ada. Konon menurut warga setempat mata air Kuyu tersebut tidak pernah kering walaupun tanah Flores sedang berada dalam musim kemarau yang panjang.

Tempat wisata ini terletak di Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo.

3. Pantai Enagera

Pantai Enagera terletak di Desa Wolotelu, Kecamatan Mauponggo dari Kota Mbay memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

Pantai Enagera memiliki ciri khas berpasir hitam berkilauan yang membentang panjang, mirip dengan Pantai Parangtritis, Yogyakarta.

Suasana pantai yang teduh dan hujau segar membuat suasana berlibur menjadi sangat nikmat. Sambil menikmati persawahan yang tepat berada di tepi pantai.

Berhadapan langsung dengan indahnya ombak yang pecah dipesisir pantai. Sungguh komposisi warna yang spesial.

Ekowosata; persawahan dan buah naga segar menjadi daya tarik tambahan yang memukau.

Pantai Enagera terletak di Desa Wolotelu, Kecamatan Mauponggo dari Kota Mbay memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

4. Kampung Adat Nunungongo

Kampung adat Nunungongo terletak di Desa Tengatiba, kecamatan Aesesa. Jaraknya dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pusat kota Mbay ke arah selatan, kampung tradisional nan tenang ini memiliki 1l rumah adat, berjejer membentuk huruf 'U', dengan area lapang di tengahnya.

Di setiap rumah adat terdapat sebuah meja dari batu kecil yang digunakan sebagai tempat persembahan kepada leluhur.

Memasuki kawasan kampung Nunungongo kita patut melalui sebuah gerbang kayu berbentuk seperti gawang.

Gerbang ini disebut "Atu".Jika dihelat ritual adat, setiap orang wajib melewati Atu dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu, setelah menerima pemberkatan dari tetua adat.

Ada sejenis tanaman anggrek hutan yang digelayutkan di atas Atu.

Dalam bahasa setempat anggrek hutan ini disebut "Kada Meo" yang berarti sarang kucing hutan.

Konon, masyarakat suku Rerndu memiliki kepercayaan bahwa kucing hutan mampu menolak segala bentuk niat jahat.

Kampung adat Nunungongo terletak di Desa Tengatiba, kecamatan Aesesa. Jaraknya dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pusat kota Mbay ke arah selatan, kampung tradisional nan tenang ini memiliki 1l rumah adat, berjejer membentuk huruf 'U', dengan area lapang di tengahnya. (TRIBUNFLORES.COM /HO-EDY DUE WOI)
Halaman
1234