Kasus Rabies di Sikka

Bocah Korban Gigitan Anjing Rabies di Sikka Sempat 2 Kali Diberi VAR, dr. Clara: Tetap Waspada

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUANG JENAZAH - Suasana di kamar jenazah RSUD TC Hillers Maumere, Senin 8 Mei 2023. Seorang bocah 4 tahun di Maumere meninggal dunia akibat digigit anjing rabies. Kasus rabies di Sikka meningkat dan perlu waspada.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Seorang balita berusia 4 tahun 11 bulan di Maumere meninggal dunia, Senin, 8 Mei 2023.

Bocah itu diduga kuat meninggal karena digigit Hewan Penular Rabies (HPR) yaitu anjing.

Ia diuga digigit anjing rabies pada tanggal 24 April 2023 dan sempat mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak dua kali.

Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, dr. Clara Francis menjelaskan, bocah korban gigitan anjing rabies yang merupakan warga RT.013/RW.004, Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka itu, masuk ke RSUD Tc Hillers Maumere pada tanggal 29 April 2023 dengan keluhan badan panas, mual dan muntah.

Baca juga: BREAKING NEWS: Balita di Sikka Meninggal Dunia Setelah Digigit Anjing Rabies

 

"Keesokan harinya, dokter mulai melihat gejala itu dan orang tuanya melaporkan kalau anaknya kelihatan ketakutan, kemudian dokter mengobati keluhan-keluhan dari anak itu, mual muntahnya di obati dan sebelum dibawa ke rumah sakit, sempat di VAR dua kali di Puskesmas Beru," ujar dr. Clara.

Selain itu, kata mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka ini, pihak RSUD Tc Hillers Maumere juga sempat melakukan terapi.

Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya baru menangani satu pasien yang terkena gigitan anjing.

dr. Clara Francis menyarankan agar tetap waspada terhadap anjing rabies karena saat ini Kabupaten Sikka mengalami kekosongan vaksin rabies dan juga keterbatasan jumlah VAR.

"Tetap waspada, baik yang punya anjing atau tidak punya anjing, karena kemana-mana kita tidak pernah tahu kita dimintai oleh anjing-anjing yang entah dari mana, kebetulan kasus ini digigit oleh anjing sendiri," ujar dr. Clara Francis.

Dia juga berharap adanya sinergitas antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka. Yang terjadi saat ini, lanjut dia, anjing menggigit anjing, maka semakin banyak anjing penular rabies.

"Kita hanya atasi manusianya sementara hewannya tidak kita atasi, kita tidak akan pernah selesai dengan masalah ini, jadi anjingnya kita selesaikan, manusianya kita edukasi, waspada. Ketika ada gigitan, maka penatalaksanaan gigitannya harus dilakukan dengan benar dan kalau ada gigitan maka harus mendapatkan VAR," jelas dr. Clara.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News