Berita Sikka

Tidak ada Komputer, Siswa SDI Natarita Sikka Pinjam HP Untuk Ikuti Ujian Online

Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UJIAN ONLINE- Siswa sekolah dasar inpres (SDI) Natarita di Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka membawa handphone (HP) android dari rumah untuk mengikuti ujian sekolah (US) atau Asesmen Sumatif berbasis online, Senin 22 Mei 2023 pagi.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES. COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Sebanyak 8 siswa sekolah dasar inpres (SDI) Natarita di Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka mulai menggunakan handphone (HP) android untuk mengikuti ujian sekolah (US) atau Asesmen Sumatif berbasis online, Senin 22 Mei 2023 pagi.

Tidak ada komputer membuat para siswa harus membawa handphone (HP) android sendiri dari rumah yang dipinjamkan dari keluarga dan tetangga terdekat.

Sebanyak 8 siswa kelas 6 di SDI Natarita ini terlihat khusuk dan tanpa gugup menyelesaikan puluhan soal yang disediakan dalam aplikasi di HP android mereka.

Sebagian siswa menggunakan hp android dalam posisi retak-retak pada bagian layar.

 

Baca juga: Anggota DPRD Manggarai Timur Sedih Siswa SMA St.Arnoldus Mukun Cari Sinyal di Hutan Ikut Ujian

Kepala SDI Natarita, Hipoletus Hypo menjelaskan sekolahnya baru pertama kali mengikuti ujian secara online.

" Ini baru pertama kali kami selenggarakan ujian secara online, kami tidak ada komputer sehingga anak-anak bawa hp android dari rumah yang dipinjam dari keluarga dan tetangga," katanya

lanjutnya, jauh sebelum ujian, pihaknya sudah memberikan pelatihan beberapa kali sehingga saat pelaksanaan ujian untuk anak-anak kelas 6 tersebut bisa melaksanakannya tanpa kendala berarti.

Namun demikian, ada juga siswa tidak punya HP android hingga kesulitan mengoperasikannya saat ujian.

 

Baca juga: Eksplor Keindahan Pulau Pasir Meko, Pesona Surga Wisata Flores Timur NTT

Sedangkan HP android yang digunakan, jelasnya, sebagian dibawa oleh anak-anak sendiri dari rumahnya. Sebagiannya lagi dipinjamkan dari HP para guru.

Selain tidak ada komputer, pihak sekolah juga terkendala dengan jaringan internet. Mereka harus meminjam alat penguat sinyal dari kerabat untuk mempermudah mengakses jaringan internet.

Pihak sekolah hanya mengandalkan jaringan internet dari desa tetangga di Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka.

" Apabila listrik padam, otomatis jaringan pasti hilang, kami hanya mengandalkan jaringan dari desa tetangga dibantu alat penguat sinyal yang dipinjam dari kerabat," ujarnya

Halaman
12