Misa Hari Minggu Pentekosta

Ibadah Sabda Hari Raya Pentekosta Minggu 28 Mei 2023, Lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik

Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Kamis 6 Oktober 2022.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simaklah Ibadat Sabda Hari Raya Pentekosta 28 Mei 2023, Lengkap Bacaan Injil dan Renungan.

Ibadat Sabda Hari Raya Pentekosta 28 Mei 2023, Lengkap Bacaan Injil dan Renungan ditulis oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Sahabat Tribuners silahkan membaca dan merenungkannya.

Selengkapnya Ibadat Sabda Hari Raya Pentekosta 28 Mei 2023 di bawah ini;

Baca juga: Ibadah Sabda Hari Minggu 14 Mei 2023 Hari Minggu Paskah VI

 

IBADAH SABDA HARI RAYA PENTAKOSTA MINGGU, 28 MEI 2023

(Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah)

01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita Gereja merayakan peristiwa Pentakosta, yaitu turunnya Roh Kudus atas para rasul, yang menandai berakhirnya Masa Paskah. Gereja merayakannya setelah 50 hari kebangkitan Yesus. Peristiwa ini mengingatkan kita akan janji Yesus bahwa kita tidak akan ditinggalkan sendirian. Roh Kudus atau Sang Penolong akan selalu menemani kita dengan ketujuh karunia-Nya; yaitu karunia takut akan Tuhan, karunia kebijaksanaan, karunia hidup saleh, karunia keteguhan hati, karunia untuk saling mengerti, karunia pengetahuan dan karunia nasehat. Bacaan-bacaan yang akan kita dengarkan berbicara tentang Roh Kudus yang turun ke atas para rasul. Yesus sendiri sesudah kebangkitan-Nya menghem buskan para rasul dengan Roh Kudus.
Roh Kudus yang sama memampukan kita di saat ini untuk saling memberikan kesaksian sesuai dengan karunia kita masing-masing. Mari kita mempersiapkan hati kita untuk perayaan agung ini. Kita mendoakan semua misionaris kita, terutama yang bekerja di tempat-tempat yang sulit dan terpencil, agar mereka tetap teguh dalam iman dan tidak merasa sendirian, karena didampingi dan dituntun oleh Roh Kudus dengan ketujuh karunia Nya. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.] P : Kemuliaan kepada Allah di surga U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. P : Kami memuji Dikau, U : Kami meluhurkan Dikau. P : Kami menyembah Dikau, U : Kami memuliakan Dikau. P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. U : Karena hanya Engkaulah kudus. P : Hanya Engkaulah Tuhan. U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. P : bersama dengan Roh Kudus, U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Tuhan, sumber segala penghiburan, kamit elah berkumpul dalam satu Roh pada hari ini. Semoga Engkau hadir bersama kami sehingga hati kami terbuka untuk mendengarkan Sabda-Mu. Utuslah Roh-Mu ke dalam hati kami supaya Sabda-Mu sungguh hidup dan menjiwai karya perutusan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 2:1-11)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.

Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah.

Halaman
123