Misa Hari Minggu Pentekosta

Ibadah Sabda Hari Raya Pentekosta Minggu 28 Mei 2023, Lengkap Bacaan Injil dan Renungan Katolik

Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Kamis 6 Oktober 2022.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 104:30) Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi. Mzm. 104:1ab,24ac,29c-30,31,34 Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan.(Refren) Apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi. (Refren) Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (1 Kor. 12:3b-7,12-13)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah.

10. MADAH PENTAKOSTA
[Dibacakan oleh Lektor atau Pembaca Bacaan Kedua] Datanglah Roh Ilahi dan terangilah kami dengan sinar surgawi Datanglah Sumber Kasih Pelipur hati sedih, Pencinta tanpa pamrih Kuatkanlah yang lemah bangunkanlah yang rebah segarkanlah yang lelah. Sejukkanlah yang panas giatkanlah yang malas, lembutkanlah yang ganas O Cahaya Mulia penuhilah segera hati dan budi hamba Tanpa restumu tiada suatu dapat sungguh bermutu Yang kotor bersihkanlah yang kering siramilah yang luka sembuhkanlah. Yang kaku lemaskanlah yang beku luluhkanlah yang sesat pulangkanlah Kami umat-Mu Ini mohon dikaruniai sapta karunia Roh Suci Kami mohon berkat-Mu agar setia pada-Mu dan bahagia selalu. Amin

11. ALLELUIA
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman, dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka. U : Alleluia, Alleluia, Alleluia

12. INJIL (Yoh. 20:19-23)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus.

13. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil menceritakan tentang penampakkan Yesus sesudah kebangkitan-Nya. Kehadiran Yesus ini menggembirakan para murid-Nya. Yesus pun mengutus mereka untuk melanjutkan tugas perutusan-Nya. Untuk maksud ini, mereka dihembusi dengan Roh Kudus. Roh ini yang akan menuntun dan membantu mereka dalam pewartaan mereka nanti. Kisah Para Rasul menceritakan bagaimana Roh Kudus yang dijanjikan Yesus itu turun secara penuh ke atas para murid. Para rasul pun memberikan kesaksian tentang Yesus. Kita diberitahu bahwa banyak orang berkumpul di Yerusalem saat itu. Karena memang hari itu adalah perayaan Pentakosta yaitu hari kelimapuluh sesudah Pesta Paskah Yahudi. Orang-orang dari mana mana berziarah ke Yerusalem, baik itu orang Yahudi maupun orang Yahudi yang memeluk agama Yahudi. Itula sebabnya kita mendengarkan deretan nama-nama suku bangsa seperti Pontus, Libia, dan sebagainya.
Kitab Suci menyatakan bahwa ketika para rasul kepenuhan Roh, mereka berbicara tentang Yesus dan semua orang mengerti akan perkataan mereka dalam bahasa mereka sendiri. Inilah mukjizat dari Roh Kudus. Namun, bisa juga dipahami bahwa mereka yang berziarah itu mengerti bahasa Aram, bahasa yang ketika itu umumnya dipakai, yang juga dipakai oleh para rasul. Para rasul berbicara dalam bahasa tersebut sehingga para pendengarnya itu dengan mudah mengerti apa yang dikatakan oleh para rasul. Intinya adalah pesan pewartaan itu mereka mengerti. Saat kini, kita tentu tidak mengalami situasi seperti para rasul.

Roh Kudus yang turun dalam rupa nyala api tidak kita lihat dengan mata kita. Roh itu tetap turun ke atas kita karena Yesus tetap menghembuskan-Nya kepada kita. Ketika kita menerima Roh itu dengan penuh iman, maka Roh itu akan menyemangati kita ibarat api yang menghangatkan dan memanaskan. Orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus adalah orang semangat dan menghadirkan kehangatan atau kedamaian di tengah keluarga dan masyarakat. Ia mungkin tidak perlu berbicara banyak tetapi bahasa tubuhnya bisa mengungkapkan keinginannya. Bahasa yang dimengerti oleh semua hati adalah bahasa cinta, karena ia menyentuh hati. Karena itu, jika orang menerima Roh Kudus, maka orang akan lebih mudah berkomunikasi dari hati ke hati, sekalipun mungkin tidak memerlukan banyak kata-kata yang keluar dari mulut.
Peristiwa Pentakosta ini merupakan peristiwa pengutusan kita. Selain dilengkapi dengan karunia dari Roh Kudus, kita pun dianugerahkan juga karunia karunia lain dari Tuhan. Rasul Paulus tadi mengingat kan kita untuk menggunakan karunia itu demi kebersamaan dan demi keselamatan iman. Roh Kudus yang turun dalam rupa lidah api telah menguatkan para rasul. Semoga perayaan Pentakosta ini membuat kita menjadi api yang menghangatkan dan menyemangati iman satu sama lain dan mengalahkan api egoisme kita yang menghanguskan. Semoga kita juga yang menerima Roh Kudus, menggunakan lidah kita sebagai penyambung Firman Tuhan, membungkam lidah kita yang yang kadangkala menghancurkan.

14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa.

15. DOA UMAT
P : Bapa di surga telah mencurahkan Roh-Nya untuk meneguhkan perjalanan hidup kita. Berkat dorongan Roh Kudus, marilah kita menyampaikan doa-doa kepada Bapa: P : Bagi para pemimpin Gereja. Semoga berkat bantuan Roh Kudus, mereka melaksanakan tugas pengudusan melalui perayaan-perayaan liturgi yang baik dan benar, serta melayani umat Allah dengan penuh semangat cinta kasih. Marilah kita mohon… P : Bagi para pemimpin negara. Semoga Roh Kudus menerangi hai dan budi mereka agar demi kesesjahteraan orang banyak, mereka melakukan tugas dan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab. Marilah kita mohon… P : Bagi orang yang tidak mengenal Kristus. Semoga berkat teladan hidup para pengikut Kristus, Roh Kudus menggerakkan hati banyak orang yang belum mengenal Kristus, agar Kerajaan Allah semakin berkembang di tengah masyarakat. Marilah kita mohon… P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga peristiwa Pentakosta ini mengilhami kita untuk berbicara dengan cinta kasih sehingga mudah dimengerti oleh setiap orang dan berkenan di hati mereka. Marilah kita mohon… P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P : Ya Bapa, semoga Engkau mengabulkan doa-doa kami yang kami sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U : Amin

16. KOLEKTE
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar, diiringi lagu Persembahan. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].

17. DOA PUJIAN (Pentekosta)
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah Bapa yang mahakuasa telah mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi. U : Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi. P : Ya Allah, pada kelahiran Gereja, Engkau mengutus Roh Kudus dalam rupa lidah-lidah api yang hinggap atas para rasul. Roh Kudus itu juga Kaucurahkan ke atas diri kami, memberi kemampuan serta semangat kepada kami untuk dengan giat mewartakan Kabar Gembira seperti telah dilaksanakan oleh para rasul. Maka kami memuji Dikau: U : Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi. P : Karena kekuatan Roh Kudus itu, kami sanggup memuliakan Dikau dan menjawab cinta-Mu. Maka kami memuji Dikau: U : Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi. P : Di dalam Roh Kudus-Mu itu kami telah Kauangkat menjadi putera-puteri-Mu, sehingga kami menjadi saudara satu sama lain, dan pantas menyebut Dikau sebagai Bapa. Maka kami memuji Dikau: U : Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi. P : Dengan Roh Kudus-Mu Engkau menguatkan yang lemah, mengangkat yang terjatuh, menyemangati yang letih lesu dan berbeban berat, menyegarkan yang haus, menggairahkan yang malas dan melunakkan orang yang hatinya keras dan kejam. Maka kami memuji Dikau: U : Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi. P : Atas karunia Roh Kudus ini, ya Bapa, kami bersyukur kepada-Mu. Dan dengan semangat yang dikobarkan oleh Roh Kudus itu, kami melambung kan pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: P : Tubuh Kristus. U : Amin. Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni

18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai. P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

Halaman
123