Keuskupan Atambua

Ini Nama Uskup Atambua Pertama Hingga Sekarang Lengkap dengan Profil dan Programnya

Penulis: Hilarius Ninu
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr.

 

 

*Menyiapkan fasilitas penunjang karya pastoral seperti gedung Gereja, paroki, kendaraan, gedung sekolah, asrama pelajar, dan lain-lain.

*Mengutus guru-guru Katolik ke berbagai wilayah untuk karya kerasulan.

*Mengangkat dan menempatkan katekis purnawaktu di paroki-paroki.

*Membentuk struktur pastoral pelayan umat mulai dari DPD, DPP, TPL dan TPK.

*Menyelenggarakan Sinode Pastoral I dan II.

Beliau seorang pemimpin yang karismatis dan kebapaan. Sinode II terjadi di Lalian, 1982. Dalam sinode itu disimpulkan bahwa masalah sosial yang dihadapi Gereja adalah masalah dualisme iman, rendahnya sumber daya manusia dan kemis- kinan ekonomi. Masalah dualisme iman cukup dominan me- merlihatkan betapa sulit mengakarnya iman di hati umat. Demikian juga kebodohan dan kemiskinan merupakan masa- lah kemanusiaan yang harus diperangi. Tugas Gereja adalah mengupayakan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memberikan prioritas pada bidang pendidikan sebagai pintu masuk dunia pembangunan.

Untuk mencapai tujuan itu, langkah awalnya adalah me- lakukan penguatan tenaga pastoral dan tenaga kependidikan yang handal. Hal itu mendesak sebab fakta membuktikan bahwa banyak kebutuhan dan persoalan umat belum terje- mahkan karena keterbatasan tenaga pastoral. Itulah alasan yang mendorong Sinode II memfokuskan karya pastoralnya pada peningkatan Tenaga Pastoral dan Tenaga Kependidikan, baik yang tertahbis (imam) maupun yang non tertahbis (awam) untuk masa bakti 3 tahun (1982-1985).

Sungguh disadari bahwa Gereja di Timor harus kembali kepada komitmen awal tentang misinya di Timor. Bahwa sejak awal masuknya Gereja Katolik di Timor, misi utama yang diembannya adalah membuka dan menyelenggarakan pendidikan Katolik. Inilah pintu masuk (entry point) untuk pewartaan Injil, Pemberantasan kebodohan dan pengentasan kemiskinan. Keterlibatan Gereja Katolik di bidang pendidikan merupakan keharusan. Para imam, bruder dan suster misionaris, senantiasa memfokuskan karya pelayanannya di bidang pendidikan, menyusul kesehatan dan sosial ekonomi.

Yayasan dan sekolah-sekolah Katolik di daratan Timor disadari sebagai lembaga pendidikan formal tertua dibanding- kan dengan sekolah-sekolah negeri dan swasta lainnya. Sangat banyak kader, pemimpin Gereja, masyarakat dan bangsa yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah Katolik. Inilah jasa Gereja yang patut dibanggakan.

Pada 3 Februari 1984 beliau mengakhiri masa jabatannya sebagai Uskup Atambua. Selanjutnya ia menjadi Administra- tor Apostolik Atambua sampai dengan 9 Mei 1984. Pada 9 Mei 1984 beliau menyerahkan jabatan Uskup Keuskupan Atambua kepada penggantinya Mgr. Anton Pain Ratu, SVD. Mgr. Theodorus Sulama, SVD menjadi Uskup Emeritus KA dengan memilih menjadi Pastor Paroki Stellamaris Atapupu hingga meninggal dunia pada 7 Mei 1991 dan dimakamkan di dalam Gereja Katedral Atambua.

3. Mgr. Anton Pain Ratu, SVD (1984 – 2007)

Seorang putera Adonara, Flores Timur, kelahiran 2 Januari 1929. Pada 21 Sep- tember 1982 beliau ditahbiskan menjadi Uskup di Atambua, dengan jabatan sebagai Uskup Tituler Zaba dan menjadi Uskup Pembantu Atambua dengan moto tahbisan: “Maranata: Tuhan datang!” Pada 3 Februari 1984 diangkat sebagai Uskup Atambua dan pada 9 Mei 1984 menerima jabatan Uskup Atambua.

Beliau digelar oleh umat Keuskupan Atambua sebagai Uskup 3-BER, Uskup Politik, Uskup Pencinta lingkungan hidup dan Uskup yang mengumat karena “jam terbang ke umat yang tinggi.” Ia semangat dan setia bekerja dalam tim pastoral bersama awam.

Halaman
1234