Berita Lembata

Alasan SMK Ile Lewotolok Dibuka: Tidak Semua Orang Bisa Jadi ASN dan Punya Keterampilan Khusus

Penulis: Ricko Wawo
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala SMK Ile Lewotolok sekaligus pendiri sekolah, Ferdinandus Koda menyampaikan kepada Tribun Flores saat ditemui Minggu, 16 Juli 2023 alasan paling mendasar sekolah itu didirikan.

LAPORAN REPORTER TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Tepat pada 23 Juli 2023 nanti, SMK Ile Lewotolok tepat berusia 20 tahun. Serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat digelar untuk memeriahkannya. Kepala SMK Ile Lewotolok sekaligus pendiri sekolah, Ferdinandus Koda menyampaikan kepada Tribun Flores saat ditemui Minggu, 16 Juli 2023 alasan paling mendasar sekolah itu didirikan.

Ferdinandus mengatakan tidak semua jebolan SMA sampai perguruan tinggi bisa menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau berwirausaha mandiri atau punya keterampilan khusus.

“Di sekolah ini, bukan soal mereka datang dan kita beri mereka ijazah, tetapi mereka harus diberi sertifikat dan dengan itu mereka merebut pasar kerja dan dunia usaha atau industri,” ungkapnya,

Dia berujar sudah banyak alumni SMK Ile Lewotolok bekerja di berbagai bidang yang mereka tekuni. Ferdinandus mengatakan ada tiga orang alumninya juga bekerja sebagai teknisi di perusahaan penerbangan nasional di Surabaya dan Batam. Ada juga yang bekerja sebagai teknisi di rumah sakit besar di Jakarta dan Batam. Selain itu, ada juga yang membuka bengkel bangunan atau bengkel mesin sendiri.

 

Baca juga: Panen Jagung TJPS Tak Penuhi Target, Petani Buyasuri Lembata Tak Mampu Bayar Hutang di Bank NTT

 

 

“Kejuruan itu menjadi penting sekali karena bayangkan saja kalau tamat SMA menganggur semua kalau tidak kuliah dan itu menambah beban negara. Kalau di SMK mereka punya keterampilan dan bisa cari uang sendiri,” kata mantan Ketua DPRD Lembata ini.

Selain menekankan pengajaran akhlak yang baik, pembelajaran di SMK Ile Lewotolok juga sudah dibagi 30 persen pengajaran teori dan 70 persen praktik.

“Kita tidak berharap siswa punya keahlian saja tapi dia juga dituntut berakhlak mulia. Bagaimanapun tanggung jawab pendidikan bukan hanya kami di sekolah. Tapi juga orang tua di rumah. Jangan sampai orang tua lalai. Orang tua harus siapkan banyak waktu untuk anak. Karakter harus kita bentuk,” tegasnya.

Lebih jauh lagi, Ferdinandus mau berterima kasih kepada pemerintah karena atas campur tangan pemerintah SMK Ile Lewotolok bisa terus eksis sampai sekarang. Dia mengakui pemerintah memberikan perhatian tanpa memandang mana sekolah negeri dan mana sekolah swasta.

“Perhatian itu harus diberikan terus. Kita merasakan perhatian pemerintah untuk sekolah kejuruan cukup baik,” katanya.

Saat ini, dia ingin para guru membuat semua siswa mampu berinovasi menciptakan produk sendiri yang menjawab kebutuhan masyarakat. Saat ini, SMK Ile Lewotolok mempunyai 623 siswa dan 46 guru.

“Jangan sampai kita tertinggal dengan arus globalisasi ini,” pesannya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News