Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG-Tim Basarnas Kupang punya cerita ihwal mengevakuasi Agus Woro dari tower setinggi 65 meter.
Agus belakangan menjadi viral lantaran aksi nekatnya memanjat pemancar radio milik kantor Sinode GMIT di Kelurahan Kelapa Lima Kota Kupang. Enam hari Agus berada di tower itu.
Petugas Basarnas Kupang berulang kali mendekati Agus agar bisa turun dari ketinggian. Agus yang dikenal dengan tindakan yang suka memanjat tower ataupun papan reklame itu, tidak mau mengikuti permintaan tim Basarnas.
Agus Woro baru bisa dievakuasi pada, Senin 14 Agustus 2023 siang. Sepucuk surat ia tulis dan dilempar menggunakan gunting sebagai pemberat. Isinya, dia meminta untuk dievakuasi.
Baca juga: Panjat Tower Radio Milik Sinode GMIT, Agus Woro Minta Ikut Upacara Proklamasi Bareng Presiden Jokowi
Pegawai Sinode GMIT yang mendapati surat itu langsung berkoordinasi dengan Basarnas Kupang. Kepala Kantor SAR Kupang, I Putu Sudayana memerintahkan pasukannya untuk bergerak ke lokasi dan mengevakuasi Agus si pemanjat tower.
Cosmas Bria, pegawai Basarnas Kupang ditunjuk sebagai orang yang mengevakuasi Agus dari tower puluhan meter itu. 30 menit Cosmas membujuk Agus.
"Sekitar 30 menit saya membujuknya. Setelah komunikasi berjalan, akhirnya dia bersedia untuk turun," kisah Cosmas, kepada wartawan Kantor Basarnas Kupang, Selasa 15 Agustus 2023.
Cosmas menuturkan dalam tim Rescue, dia berperan sebagai komandan tim untuk memimpin evakuasi. Ketika berada diatas tower, Agus terlihat sudah pasrah dan membutuhkan pertolongan.
"Sehingga saat itu saya perkenalkan diri dan dia sudah kenal Basarnas karena sudah beberapa kali kami yang evakuasinya," katanya.
Sebelum turun, lanjut Cosmas, Agus meminta agar tuntutannya mengikuti upacara perayaan 17 Agustus bersama Presiden Jokowi harus dipenuhi namun dengan pendekatan persuasif, Agus hanya meminta bicara langsung dengan Ketua Sinode GMIT dan Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Rishian Krisna.
"Jadi saya bilang, kalau tuntutannya yang penting turun dulu nanti baru sampai langsung kepada yang berkepentingan karena saya datang hanya untuk menolong bapak saja," ujarnya.
Cosmas menyebut peralatan yang dibawa oleh Agus di antaranya tiga batang kayu berukuran satu meter, tas punggung, jaket, bendera merah putih, baliho dan satu botol aqua.
"Kalau untuk makanan, stoknya tidak ada karena tas yang dibawanya tidak berisi apapun. Dia sudah berulangkali lakukan hal yang sama sehingga dia sudah tahu bagaimana bisa bertahan hidup karena air minumnya hanya sisakan sekitar setengah gelas, saya yakin, itu dia sudah tahu atur pola minum agar bisa tercukupi," jelas dia.
Cosmas menyebut kondisi Agus sudah kurus. Pada bagian perut Agus, bahkan nyaris menyisakan kulit ketika Cosmas hendak memasang peralatan evakuasi.
"Sangat kurus karena sudah enam hari di atas tower," sebut Cosmas. (fan)
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News