Berita Sikka

Kehadiran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Sikka NTT Bantu Anak Putus Sekolah

Penulis: Albert Aquinaldo
Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISKUSI - Rangkaian acara syukuran pembangunan sekolah dan peringatan bulan bahasa, PKBM Bisa Ngaisiang melaksanakan kegiatan bincang ringan bertajuk, PKBM Urgent Atau Tidak? dengan mengadirkan empat pembicara antara lain, AKBP Hardi Dinata (Kapolres Sikka), Dr. Hendrikus Pedro S.Fil., M.A, (akademisi dan Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Nusa Nipa Maumere), Heni Hungan (Pengamat Sosial dan Koordinator Perkumpulan Perempuan Tim Relawan untuk Kemanusiaan-TRUK) dan Hildegardardis Boleng Mali Dua, S.S., M.Pd (Ketua Yayasan Pendidikan Anak Nian Tana), Kamis, 19 Oktober 2023 di PKBM Bisa Ngaisiang, Kecamatan Nele, Kabupaten Sikka.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Di tengah keseriusan dalam pemerintah melakukan berbagai macam upaya pengentasan Angka Putus Sekolah (APS), diwaktu yang bersamaan, Angkat Putus Sekolah (APS) di Kabupaten Sikka terus merangkak naik.

Alasan meningkatnya jumlah Angkat Putus Sekolah (APS) di Kabupaten Sikka sendiri sangatlah kompleks, mulai dari masalah ekonomi hingga masalah kriminilalitas atau kenakalan remaja.

Meski demikian, pemerintah Kabupaten Sikka terus melakukan upaya melalui program-program pendidikan non-formal. Akhir-akhir ini, pemerintah tidak sendirian, namun masyarakat pemerhati pendidikan pun mulai ikut melakukan daya upaya memberdayakan serta memberikan perhatian penuh kepada anak-anak generasi bangsa di Kabupaten Sikka yang terlanjur putus sekolah.

Daya upaya masyarakat pemerhati pendidikan di Kabupaten Sikka sendiri dilakukan dengan cara mendirikan lembaga pendidikan non-formal yang dikelola yayasan. Salah satunya yakni pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

 

 

Baca juga: Pendeta Semuel Pandie Terpilih Jadi Ketua Sinode GMIT, Ini Daftar Pengurus Barunya

Salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Sikka yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bisa Ngaisiang di Kecamatan Nele, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang didirikan pasangan suami istri, Aipda Vinsensius Sugripto dan Hildegaris Boleng Mali Dua.

PKBM Bisa Ngaisiang didirikan pada tanggal 12 Januari 2022 dengan izin operasional nomor 10 Tahun 2022 dan NPSN P9998050, memiliki tenaga pendidik berjumlah 10 orang dan tenaga kependidikan berjumlah 2 orang. Kurikulum yang digunakan adalah K13 Pendidikan Kesetaraan.

Saat ini PKBM Bisa Ngaisiang memiliki 6 rombongan belajar dengan jumlah siswa yang terdaftar dalam Dapodik sebanyak 116 siswa. Setiap siswa yang bergabung tidak dipungut biaya apapun mulai dari pendaftaran, operasional sekolah, sampai dengan penerimaan ijazah.

Lembaga ini menggratiskan seluruh biaya pendidikan bagi setiap peserta, dengan maksud agar pelayanan pendidikan dapat menjangkau semua anak putus sekolah di Kabupaten Sikka.

 

Baca juga: TNI Sukses Wujudkan Program TMMD ke-188 di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

 

 

 

Halaman
123