Gempa Bumi di NTT

Gempa NTT, Gedung Kantor Bupati Kupang Retak hingga Plafon Ambruk, Pegawai Bersihkan Material

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERSIHKAN - Situasi pegawai BPBD dan pihak lainnya sedang membersihkan material di lantai II kantor Bupati Kupang akibat gempa 6,6 Skala Richter mengguncang NTT, Kamis 2 November 2023.

Beberapa unit rumah di Kabupaten Kupang juga dikabarkan mengalami kerusakan ringan. Dinding retak hingga roboh, terjadi ketika gempa itu melanda.

BMKG NTT mengimbau masyarakat tetap tenang dan memastikan kondisi bangunan tempat tinggal. Segala informasi, diminta agar diperoleh dari situas resmi milik BMKG atau pihak yang berkompeten.

Rumah Warga Amfoang Ambruk

Sebelumnya, dampak Gempa bumi berkekuatan 6,6 magnitudo di Kabupaten Kupang, Kamis 2 November 2023 membuat sejumlah rumah warga rusak.

Satu diantaranya dialami Nehemia Ndun warga RT 03, RW 02, Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang.

Rumahnya yang terbuat dari kayu dan berdinding bambu dan atap dari seng itu rubuh dan rata dengan tanah.

Kades Honuk Mateos Nainel yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Dirinya memastikan untuk wilayah Desa Honuk, hanya rumah milik Nehemia saja yang terdampak.

Sementara bangunan gereja, sekolah, posyandu, kantor desa dan fasilitas umumnya lainnya dipastikan aman.

Dia merincikan kerugian yang dialami oleh Nehemia diperkirakan mencapai Rp 25.000.000. Sebab, sejumlah barang dalam rumah seperti lemari, parabot rumah, kursi dan tempat tidur rusak total.

ROBOH - Rumah Nehemia Ndun warga Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang yang rata dengan tanah akibat gempa 6,6 M, Kamis 2 November 2023. (POS-KUPANG.COM/HO-WARGA HONUK)

Usai kejadian itu dirinya langsung memimpin warganya untuk membangun rumah darurat agar Nehemia dan keluarganya bisa berlindung.

Sementara Nehemia mengaku saat kejadian, dia sedang tidur nyenyak. Pria baya berusia 53 tahun itu seketika kaget saat bangunan semi permanen rumahnya sudah roboh. Saat itu, pun dia langsung berlari keluar untuk menyelamatkan diri.

"Saya sama sekali tidak sadar karena sedang nyenyak. Saya baru sadar ketika rumah sudah roboh," ceritanya dalam bahasa Dawan Timor.

Beruntungnya, Nehemia mengisahkan, malam itu, dia tidur sendirian. Sementara istri dan sejumlah anaknya tidur di dapur.

Menurutnya bila saat itu, mereka semua tidur dalam rumah tersebut, maka dipastikan ada yang mengalami luka-luka.

Halaman
1234