Diketahui, gempa bumi 6,6 Magnitude sebelumnya terjadi pada Kamis 2 November 2023 berada pada lokasi
10.34 LS,123.76 BT atau 24 kilometer tenggara Kupang dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa dirasakan di Kota Kupang, Kabupaten TTS IV-V MMI, Rote, Waingapu III MMI, Alor, Larantuka, Lembata II MMI.
Kepala BMKG NTT Margiono menyebut, gempa itu tidak berpotensi tsunami. Dalam rekaman BMKG, pada pukul 05.28 Wita terjadi gempa bumi susulan dengan kekuatan 3,1 magnitude di kedalam 21 kilometer.
Lalu pada pukul 06.03 Wita terjadi gempa susulan dengan kekuatan 3,3 magnitude di kedalaman 10 kilometer. Kemudian terjadi lagi pada pukul 06.51 Wita di kedalaman 17 kilometer.
Gempa susulan keempat terjadi pada pukul 07.12 Wita di kedalaman 20 kilometer dengan kekuatan 3,2 magnitude. Adapun gempa susulan pada pukul 07.22 Wita dengan kekuatan 2,2 magnitude di kedalaman 8 kilometer.
Selanjutnya di pukul 07.21 Wita terjadi gempa susulan dengan kekuatan 2,6 di kedalaman 6 kilometer. Lalu gempa susulan di pukul 08.37 Wita di kedalaman 18 kilometer dengan kekuatan 3,2 magnitude.
Akibat gempa pada Kamis pagi ini, sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan ringan. Gedung kantor gubernur NTT mengalami kerusakan ringan. Begitu juga dengan kantor Bupati Kabupaten Kupang yang plafonnya ambruk.
Beberapa unit rumah di Kabupaten Kupang juga dikabarkan mengalami kerusakan ringan. Dinding retak hingga roboh, terjadi ketika gempa itu melanda.
BMKG NTT mengimbau masyarakat tetap tenang dan memastikan kondisi bangunan tempat tinggal. Segala informasi, diminta agar diperoleh dari situas resmi milik BMKG atau pihak yang berkompeten.
Baca juga: Rumah Warga Amarasi Rusak Akibat Gempa Guncang Kupang, Warga Masih Trauma
Rumah Warga Amfoang Ambruk
Sebelumnya, dampak Gempa bumi berkekuatan 6,6 magnitudo di Kabupaten Kupang, Kamis 2 November 2023 membuat sejumlah rumah warga rusak.
Satu diantaranya dialami Nehemia Ndun warga RT 03, RW 02, Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang.
Rumahnya yang terbuat dari kayu dan berdinding bambu dan atap dari seng itu rubuh dan rata dengan tanah.
Kades Honuk Mateos Nainel yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Dirinya memastikan untuk wilayah Desa Honuk, hanya rumah milik Nehemia saja yang terdampak.