Kepala UPTD Museum mengatakan, sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh di provinsi Nusa Tenggara Timur, pameran ini bersifat temporer yang diselenggarakan dalam batas waktu tertentu dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Pameran museum tradisi budaya maritim mengangkat tema nenek moyangku orang pelaut, bangga dengan tradisi budaya melaut yang dilakukan nenek moyang kita, dan hendaklah nilai budaya maritim ini terus tertanam dalam praktek kehidupan kita Masyarakat NTT," ujarnya.
Baca juga: Foto Telanjang Tahanan Polres Manggarai Barat Tersebar, Propam Akui Polisi Langgar SOP
Pada pameran kali ini, kata dia, museum daerah provinsi Nusa Tenggara Timur akan kolaborasikan benda-benda koleksi museum dengan budaya-budaya yang bernuansa maritim, dan bangga akan produk budaya leluhur kita.
"Benda-benda koleksi maritim seperti kepal nelayan, pukat babuy, paledang, tempuling dan cerita sejarah budaya seperti penangkapan ikan dan perayaan hole di Sabu, penangkapan paus di Lembata, yang akan dipamerkan pada ruang pameran UPTD Museum," tandasnya.
"Pemeran ini juga memiliki makna nilai budaya yang perlu disampaikan pada pelajar mahasiswa dan masyarakat luas agar menumbuhkan rasa bangga dan cinta akan budaya bangsa dan dapat diwariskan pada generasi mendatang," tambahnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News