Pileg 2024 di Lembata

Caleg PKS Lembata Gabriel Kapitan: DPRD Adalah Wakil Rakyat, Bukan Wakilnya Bupati

Penulis: Content Writer
Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gabriel Kapitan alias Gaba terdengar familiar di Kabupaten Lembata. Kedekatan dan kepeduliannya pada masyarakat membuat nama Gaba diusulkan untuk menjadi wakil rakyat di gedung DPRD Lembata periode selanjutnya.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Nama Gabriel Kapitan alias Gaba terdengar familiar di Kabupaten Lembata. Kedekatan dan kepeduliannya pada masyarakat membuat nama Gaba diusulkan untuk menjadi wakil rakyat di gedung DPRD Lembata periode selanjutnya.

Berbekal segudang pengalamannya, ayah tiga orang anak ini pun memberanikan diri untuk bertarung di Pemilu 2024 mendatang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Gaba akan bertarung di daerah pemilihan (dapil) dua yang meliputi wilayah Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur dan Lebatukan.

Selain keinginan pribadi, Gaba mengaku banyak masyarakat yang juga mendorong dan mendukung dirinya untuk maju sebagai legislator.

Baca juga: Bawaslu Lembata Perketat Pengawasan Pasca Penetapan 361 DCT Pileg 2024

 

Masyarakat sudah sendiri melihat kerja-kerja nyatanya untuk membuat perubahan di desa Laranwutun dan sekitanya.

“Karena keberhasilan saya di desa Laranwutun dan sekitarnya,” ungkap mantan Kepala Desa Laranwutun periode 2016-2021 ini. Jadi, dia juga sudah teruji bekerja dalam pemerintahan sebagai kepala desa.

Sebagai teknisi listrik, dia seringkali melayani kebutuhan meteran listrik masyarakat tidak mampu di wilayah kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Gaba mengaku biaya pemasangan meteran listrik seharusnya mencapai Rp 2 juta, tetapi untuk keluarga tidak mampu dia hanya mengenakan biaya setengahnya saja.

Pada masa kampanye, Gaba sudah banyak berkeliling di wilayah Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur dan Lebatukan. Di hadapan masyarakat, alumnus Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang (1992) ini menyampaikan gagasannya. Dia ingin mengubah paradigma masyarakat tentang kerja-kerja lembaga DPRD selama ini.

“DPRD itu wakil rakyat, bukan wakilnya bupati,” tegasnya.

Dia menilai pemerintah kurang berpihak pada masyarakat. Banyak program pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat banyak. Makanya, program-program pemerintah yang tidak sesuai kebutuhan masyarakat akan dia tolak jika dia terpilih nanti.

”Kalau sesuai kebutuhan masyarakat kita dukung, kalau tidak sesuai kebutuhan ya kita tidak sepakat,” ungkap pria yang lahir di Waipukang 55 tahun lalu itu.

Kalau saya didaulat maka tolong kasi saya ruang di Peten Ina (DPRD Lembata). Soal tugas dan tanggung jawab DPRD kita semua sudah tahu. Sekarang soal nurani seorang wakil rakyat saja. Menjadi anggota DPRD itu bukan soal kecerdasan saja, tapi itu soal keberanian dan komitmen,” Gaba menegaskan. “Berani mengatakan hal yang benar dan hal yang tidak benar.”

Dia juga mengevaluasi kinerja anggota DPRD dan pemerintah selama ini yang menurutnya masih minim perhatian hampir di semua sektor di wilayah daerah pemilihan 2. Baik itu sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Ini ruang yang cocok untuk mengubah kehidupan masyarakat.

Halaman
12