Romo Coky mengaku kaget saat awal ditunjuk pihak Keuskupan Ruteng untuk mengikuti tahapan seleksi SIPSS di Kupang.
Pastor muda itu mengaku, awalnya kedua orang tua sempat keberatan.
"Orang tua memang agak keberatan, tapi semua keputusan soal keberadaan saya diserahkan ke Keuskupan dan saya siap ditugaskan dimana saja termasuk diutus mengikuti seleksi Polri untuk sekolah perwira," ujarnya.
Ia pun tekun mengikuti seluruh tahapan seleksi hingga dikirim mengikuti seleksi di tingkat pusat dan dinyatakan diterima mengikuti pendidikan selama enam bulan ke depan.
Profil Singkat
Oktovianus lahir di Dagal, Kabupaten Manggarai pada 8 Oktober 1995. Ia menyelesaikan sekolah dasar di SDK Tentang 2, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat dan melanjutkan pendidikan menengah di SMP Kemasyarakatan Ndoso.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo, Manggarai Barat dan kemudian masuk ke Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Maumere.
Oktovianus menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Seminari Menengah St. Yohanes Paulus 2 Labuan Bajo, Manggarai Barat. Ia juga menjadi pastor rekan di Paroki Sta. Familia Wae Nakeng Lembor, Manggarai Barat.
Ia merupakan putra kelima dari pasangan Ranta Ambrosius dan Anastia Juita. Tiga kakaknya merupakan perempuan dan satu orang pria.
Dengan kelulusan ini, Romo Coky akan menjalani pendidikan selama enam bulan di Akademi Kepolisian Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Akpol Lemdiklat) Semarang, Jawa Tengah.
SIPSS adalah rekrutmen penerimaan calon perwira Polri menjadi perwira pertama Polri. Setelah lulus, siswa akan menjadi Perwira Pertama Polri dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda).
Pendidikan pembentukan SIPSS merupakan pendidikan bagi lulusan sarjana yang dibutuhkan dalam profesi kepolisian.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News