Berita NTT

Reposisi Pengurus Golkar NTT Disiapkan Hadapi Pilkada 2024

Editor: Egy Moa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena (tengah) bersama jajaran pengurus ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kupang, Jumat 22 Maret 2024.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ketua DPD Golkar NTT, Melki Laka Lena menyatakan reposisi sejumlah pengurus merupakan formasi baru menuju ke Pilkada 2024. 

Partai Golkar Provinsi NTT, belakangan menjadi pusat perhatian setelah berbagai isu kontroversial mencuat pasca Pemilu yang digelar 14 Februari 2024.

Melki Laka Lena mengatakan, perubahan di internal partai tidak ada tendensi apapun. Perubahan di internal Partai Golkar merupakan hal biasa, dan sudah dilakukan melalui mekanisme yang normal, yakni melalui rapat.

"Mekanisme organisasi di Partai Golkar ini sudah lazim, dan bukan hal baru. Karena ini bukan pertama kali, tetapi sudah empat kali kami lakukan," ujar Melki Laka Lena, Jumat 22 Maret 2024.

Baca juga: Polemik Pemecatan Sekretaris DPD Partai Golkar NTT Dikahiri, Tak Berdampak ke Masyarakat

 

Menurut dia, perubahan di internal partai dikarenakan Partai Golkar memang suka menyesuaikan formasi menuju event tertentu, terutama menghadapi Pilkada 2024.

"Ini adalah formasi kami menuju Pilkada. Jadi suka-suka kami mau atur formasi terbaik yang mau dipakai. Tetapi tentu melalui mekanisme yang sudah diatur," ungkapnya.

Perubahan yang dilakukan, kata Melki, merupakan hal biasa, dan sudah dikonsultasikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

"Sehingga, saya jalankan ini tanpa ada tendensi apapun. Karena sudah didiskusikan dan diputuskan, setelah itu hasilnya dibawa ke Jakarta baru diproses," jelasnya.

Baca juga: Inche Sayuna Mendadak Dicopot dari Sekretaris DPD Partai Golkar NTT

Meski demikian, Melki mengaku menikmati semua proses dan dinamika yang sedang berkembang. Dia berharap bisa menjadi pembelajaran untuk internal Golkar maupun publik luas.

"Supaya mereka tahu bahwa Partai Golkar memang seperti ini. Selalu terbuka untuk berbagai hal. Namun ketika keputusan sudah diambil, tentu wajib hukumnya untuk kita taati," jelas Melki.

Melki mengatakan, siapapun yang merasa tidak puas dengan proses dan hasil yang sudah diputuskan, silahkan berproses di Mahkamah Partai dan Dewan Etik.

Menurut Melki, dia hanya ingin menjaga agar Partai Golkar tidak dianggap mengambil keputusan tanpa prosedural dan demokratis.

Baca juga: Kader Golkar NTT Pasang Melki Laka Lena jadi Cagub 2024

"Selain itu saya juga ingin menjaga harkat dan martabat orang per orang. Tugas saya hanya menjaga marwah Partai Golkar ini," jelasnya.

Halaman
12