Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM,BAJAWA- Berdasarkan data Pemerintah Provinsi NTT, 185 orang dengan rincian perempuan 39 orang dan laki -laki 146 orang (ada 20 kategori anak-anak & 120 orang kategori dewasa) telah menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada 2023.
Data kasus yang ditangani BP3MI NTT, sejak tahun 2017 – 2022 atau sebanyak 2.689 kasus pekerja migran NTT , hanya 120 pekerja migran atau 4,46 persen saja yang berproses dan bekerja sesuai ketentuan yang berlaku.
Menurut Nukila Evanty,Ketua Koalisi Lawan Kejahatan Terorganisir dan Perdagangan Orang ( the Coalition) dan juga direktur eksekutif Women Working Group (WWG) , adapun korban-korban di NTT pada khususnya merupakan anggota masyarakat yang direkrut oleh jaringan sindikat kejahatan melalui kedok perusahaan untuk bekerja di luar negeri tanpa dilengkapi dokumen resmi.
Lebih gawat, malah banyak terjadi circle of victims seperti pelaku perekrut, masih keluarga sendiri termasuk paman, tante, sepupu dan sebagainya. Perekrut pekerja migran tersebut juga tidak sadar kalau mereka itu juga korban yang di disewa oleh sindikat sebagai perekrut lapangan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Keluarga Korban Dugaan TPPO di Kaltim Gelar Upacara Penguburan Batu di Hoder Sikka
Menurut Nukila, jaringan sindikat kejahatan begitu kuat dengan model rantai terputus dengan pelaku berbeda pada saat merekrut dan memindahkan korban. Bahkan mereka sudah punya target korban dan difasilitasi oleh oknum-oknum.
Menurut Gabriel Goa, Ketua Dewan Pembina Padma Indonesia dan Ketua Advokasi Masyarakat Sipil untuk Revisi UU TPPO , jumlah masyarakat miskin, butuh kerja.
“Penghasilan dan kurang pendidikan serta informasi tentang TPPO dari NTT untuk bepergian ke daerah lain di luar Nusa Tenggara Timur dan Luar Negeri , memang jumlahnya sedikit dibanding pekerja migran yang direkrut dari daerah Jawa atau Kalimantan, tetapi jumlah korban dari NTT yang mengalami serangkaian penyiksaan dan meninggal adalah terbanyak dari NTT,” kata Gabriel, kepada TRIBUNFLORES. COM,Sabtu (27/04/2024).