Kunjungan Paus Fransiskus

Paus Yohanes Paulus II:Kamu Tahu kan, Saya Tidak Butuhkan Itu?

Penulis: Egy Moa
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RITAPIRET- Paus Yohanes Paulus II saat pagi hari 12 Oktober 1989 di Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, NTT.

 

PENINGGALAN PAUS YOHANES PAULUS II- Tampak kondisi kamar mandi yang pernah digunakan Paus Yohanes Paulus II di Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, NTT.

 

Sedangkan di kamar tidur ada sebuah tempat tidur besar dan lebar, beralas kasur busa yang tidak terlalu tebal (bukan seperti spring bed saat ini dijual di toko), bantal kepala dan sebuah bantal guling. Ada pula sebuah kursi dan sebuah meja setengah biro. Lemari kaca berisi Kasula yang dipaikanya dalam perayaan misa di Gelora Samador.

Di kamar inilah, 35 tahun silam Sri Paus Johanes Paulus II merebahkan tubuhnya setelah seharian melawat umatnya di Tanah Maumere. Momentum yang tak akan lekang oleh waktu.

Keadaan kamar itu tak banyak berubah. Jauh dari kesan kamar tidur mewah. Seperti kebanyakan kamar tidur di rumah-rumah keluarga umumnya.

Beberapa tahun pasca kunjungan itu, kamar yang ditempati Paus Johanes tidak serta-merta menjadi obyek rohani. Kamar ini sempat dijadikan kamar sakit. Kemudian kamar preses.

Muncul pertimbangan jangan lagi kamar tersebut dihuni oleh salah satu pembina. Mengingatkan tokoh ini kelak menjadi tokoh besar dalam sejarah. Kamar ini dipoles lagi, direhab menjadikan santuarium tempat wisata rohani.

Uskup Maumere, Mgr Ewal Bangga Santo Yohanes Paus II Pernah Tidur Semalam di Ritapiret

Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, mengaku bersyukur semasa bertugas sebagai perfek, bapak asrama kemudian menjadi praeses antara tahun 2001-2016 di Ritapiret menata kembali seperti semula kamar Paus.

Semua barang-barang penting yang pernah digunakan semasa kunjungan dikumpulkan dan dikembalikan ke kamar tidur tersebut.

Kursi (perayaan misa), tempat tidur, pakaian misa (Kasula). Pakaian misa itu disiapkan tim liturgi disimpan para suster, namun sudah dikembalikan ke kamar Paus. Kursi pada waktu perayaan misa di Gelora Samador, lumayan lama berada di Gereja Katedral Santo Yoseph Maumere juga sudah dikembalikan ke kamar Paus.

BARANG PENINGGALAN PAUS- Kasula yang pernah dikenakan Paus Yohanes Paulus II saat misa Pontifikasi di Gelora Samador Maumere, 12 Oktober 1989. Kasula ini masih tertata rapih di lemari, Kamar Paus Yohanes Paulus II. (TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL)

 

“Ketika saya telah dithabiskan menjadi uskup, saya minta dikembalikan ke kamar Paus,” ujar Mgr.Ewal.

Mgr Ewal mengakui ada kebanggaan tersendiri karena pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia datang ke Maumere. Dia menginap di Seminari Santo Petrus Ritapiret kemudian menjadi Santo, orang kudus.

“Dan, orang kudus itu pernah menginjak kaki, tidur semalam di Ritapiret. Tapak kakinya ada di Gelora Samador, merayakan misa dan memberi berkat umat di sana,” kenang Mgr. Ewal.

Proses (menjadi) orang kudus sangat cepat. Orang kudus di jaman modern, Santo Yohanes Paus II dan Santa Theresia dari Calcuta. Dua orang yang bersahabat baik,” ujar Mgr. Ewal.

Beriata TribunFlores.Com lainnya di Google News