Gunung Lewotobi Erupsi

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus saat Misa Komuni Pertama Berlangsung di Gereja Hokeng Flores Timur

Penulis: Paul Kabelen
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ERUPSI- Gunung Lewotobi meletus saat misa komuni suci pertama sedang berlangsung di Gereja Maria Ratu Semesta Alam Hokeng, Jumat, 12 Juni 2024 siang.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Gunung Lewotobi Laki-laki meletus saat misa komuni suci pertama sedang berlangsung di Gereja Maria Ratu Semesta Alam Hokeng, Jumat, 12 Juni 2024 siang.

Gereja yang terletak di Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT ini terpaut jarak sekira 6 kilometer dari pusat letusan.

Dari halaman luar gereja, Gunung Lewotobi yang masih bertatus Level III (Siaga) tampak memuntahkan abu vulkanik berwarna kelabu hingga hitam pekat.

Durasi erupsi lebih lama dibanding saat erupsi sebelumnya yang tak sampai 10 menit. Kali ini bisa lebih dari seperempat jam lamanya.

 

Baca juga: Kala Senja di Kaki Gunung Lewotobi Flores Timur, Pelintas Jalan Memotret Semburan Abu Vulkanik

 

Meski dalam suasana erupsi, namun perayaan misa yang dipimpin Pastor Paroki Maria Ratu Semesta Alam Hokeng, P. Maximus Seno, SVD berjalan dengan lancar hingga selesai.

Penerima komuni pertama adalah pelajar dari SDI Wolorona, SDI Klatanlo, SDK Kemiri, dan SDI Jongwolor. Ketiga sekolah tersebut juga masuk dalam wilayah terdampak parah.

Mereka berjumlah 300-an orang didampingi orangtuanya masing-masing. Anak penerima komuni pertama perempuan memakai gaun serba putih nan anggung. Sementara laki-laki dengan balutan jas hitam dan pita di dadanya.

Dalam arahan penutup, Pater Maximus Seno berpesan agar semua pihak khususnya para tuan pesta sama-sama merawat sukacita.

 

Baca juga: Ansy Lema Bakal Calon Gubernur NTT dari PDIP, Megawati Sebut NTT Sangat Strategis

 

"Pesan saya, perayaan ini sukses tergantung dari kamu sesudah misa. Perayaan ini rusak, tergantung dari kamu sedudah perayaan," kata Pater Maximus seno dari atas mimbar.

Imam katolik asal Bajawa ini merasa gembira dengan suka cita perayaan ekaristi bagi anak sambut baru di gereja paroki.

Halaman
12