Diberitakan sebelumnya, para guru dirundung gelisah dengan hak tambahan gaji 8 persen dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian, mengatakan 8 persen kenaikan gaji baru diterima bulan Maret 2024. Sementara Januari dan Februari 2024 belum direalisasi hingga penghujung tahun.
"8 persen ini baru dibayar bulan Maret. Kita juga memahami awal tahun biasanya molor, dengan harapan April atau Mei segara bayar. Tapi sampai dengan sekarang (September) kekurangan itu belum dibayar," katannya saat diwawancara, Selasa, 10 September 2024.
Saat menyampaikan hak 8 persen ke Dinas PKO Flores Timur, pihaknya diberi informasi bahwa datanya sudah dalam finalisasi, namun realisasinya belum membuahkan hasil.
"Bilang sudah difinalisasi datanya, jadi akan dibayarkan dalam waktu dekat. Tapi sampai hari ini belum ada informasi soal realisasi itu," pungkasnya.
Demikian pula upah TPP masih belum dibayar Pemerintah. Padahal pengalaman tahun lalu, tunjangan bagi guru ASN sudah direalisasi di bulan Juni atau Juli 2023 untuk semester I.
"Yang mereka (Dinas PKO) sampaikan bahwa ini bukan hanya terjadi pada guru-guru tetapi untuk semua, karena Perbub belum ada," ujar Maski.
Kepala Dinas PKO Flores Timur, Felix Suban Hoda, mengatakan persoalan tambahan gaji 8 persen dan tunjangan TPP bukan hanya bagi guru, tetapi semua pegawai.
"8 persen dan TPP keseluruhan pegawai kita belum dapat, termasuk guru," ujarnya saat dikonfirmasi via sambungan telepon.
Felix menegaskan, tambahan gaji dan TPP pasti dibayar. Untuk 8 persen itu, pihaknya sudah membuat SK Inpasing untuk didorong ke keuangan daerah.
Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News