Keempat, pada Tahun 2023 ada pembelian ke salah satu pemilik yang belum diketahui pemiliknya karena tidak semua batunya didapat dari kali Wae Laku karena kandungan depositnya terbatas. Karena alat berat kalau sudah masuk kali Wae Laku dan menimbulkan bunyi, maka bunyi alat berat tersebut sudah mengundang perhatian masyarakat sekitar Desa Watu Mori.
Kelima, PT Menara Armada Pratama memanfaatkan tenaga lokal warga Desa Watu Mori untuk mengambil batu di kali Wae Laku. Akan tetapi, kemampuan masyarakat lokal terbatas tidak sepadan dengan kemampuan alat untuk menggiling batu setiap hari sehingga PT Menara Armada Pratama membeli batu di daerah Bondo,
Keenam, PT Menara Armada Pratama melakukan sejumlah pembayaran untuk akses jalan masuk menuju kali Wae Laku. Selain itu, PT Menara Armada Pratama pinjam pakai jalan Desa Watu Mori untuk keluar masuk kendaraan.
Ketujuh, PT Menara Armada Pratama melakukan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan Sore) di sekitar lahan milik masyarakat Desa Watu Mori. Dan kedelapan, Tahun 2024, PT, Menara Armada Pratama tidak beroperasi karena tidak ada kegiatan proyek. Serta kesembilan, saat ini PT, Menara Armada Pratama masih menunggu hasil revisi RTRW dari Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News