Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Pemukiman warga di Hokeng, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT pasca letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki masih ditutupi abu vulkanik.
Atap rumah warga, tanaman dan pepohonan semua ditutupi abu vulkanik sehingga tampak dari ketinggian berwarna putih.
Debu vulkanik di atap rumah warga terlihat sangat tebal karena belum turun hujan pasca gunung meletus.
Demikian video kiriman dari Basarnas Maumere yang diambil menggunakan drone di lokasi, Selasa, 5 November 2024 pagi.
Baca juga: Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di Sikka Terus Bertambah
Dalam video yang dikirim dalam grup WA Basarnas Maumere terlihat abu vulkanik menutup semua pemukiman warga dan daerah yang berada di bawah kaki gunung.
Abu vulkanik yang cukup tebal itu juga menutup badan jalan dan semua fasilitas umum seperti sekolah dan tempat pelayanan umum.
Bahkan tanaman warga di kebun pun diselimuti abu vulkanik.
Sementara itu, ruas jalan menuju Larantuka dari Maumere pun demikian.
Baca juga: Rumah Nyaris Disasar Material Panas Gunung Lewotobi, Sisahkan Kubangan Besar
Jalan penuh abu vulkanik yang menutupi badan jalan. Pengguna jalan yang melintas pun harus ekstra hati-hati dan mengenakan masker karena debunya menutup kaca mobil.
Selain itu, debu yang berada di badan jalan membuat pengguna jalan harus menyala lampu sein karena tertutup abu vulkanik.
Rektor Universitas Nusa Nipa, Dr.Jonas KGD Gobang dalam videonya kepada TRIBUNFLORES.COM di Maumere menggambarkan kalau jalan ke lokasi pengungsian masih penuh abu.
Abu vulkanik, kata Rektor Jonas, masih menutup jalan trans Flores dari Maumere-Larantuka.
"Kami harus melaju dengan kecepatan sedang karena debunya sangat tebal. Semua kendaraan baik roda dua, empat dan enam yang melintas semua penuh abu vulkanik," paparnya.
Ia mengimbau pengguna jalan harus tetap waspada jika melintas menuju ke Larantuka karena lokasi bencana berada di pinggir jalan trans Flores.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News