Hal itu sangat memerihatinkan bagi pihak pemerintah.semua pejabat pasti terlahir dari sekolah-sekolah gubuk itu. Kami hanya berharap kepada pemerintah saja karena itu salah satu wewenang dari pemerintah.
Selama proses pengerjaan rehabilitasi ruang kelas 5 dan 6, siswa SD Negeri Reweng tetap melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
Namun KBM-nyadi ruangan kuno yg dindingnya sudah jatuh atau sudah roboh sebagiannya.
Pada proses belajar pun mereka sangat antisipasi dan selalu jaga situasi ruangan sehingga berjalan dengan baik karena ruangan itu pun sangat berhati-hati dan waspada untuk mendiaminnya.
Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi Flores Timur, Kekurangan Surat Suara Pilkada Ende Dikirim Lewat Jalur Laut
Apalagi kegiatan belajar mengajar sangat-sangat ragu dan takut jangan sampe dindingnya jatuh atau sengnya jatuh kena korban.
Infrastruktur pendidikan yang tidak layak masih ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia salah satunya gedung SDN Reweng, Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur yang rusak parah.
Seperti masih banyaknya sekolah-sekolah di Indonesia yang jauh dari kata ‘layak pakai’ alias kondisinya masih memprihatinkan. Terlebih khususnya Kabupaten Manggarai Timur.
Avensius A.Warman Ndino alias Aven, warga setempat mengungkapkan, keadaan SDN Reweng di Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur adalah cerminan tantangan besar dalam dunia pendidikan Indonesia khususnya di wilayah pelosok.
Baca juga: Bacaan Liturgi Hari Ini Jumat 15 November 2024, Pesta Fakultatif St Albertus Agung, Uskup
Fasilitas sekolah yang tak memadai menjadi bukti nyata bahwa masih ada ketidakmerataan pembangunan infrastruktur pendidikan di Indonesia.
Gedung sekolah yang sudah berdiri lebih dari satu dekade ini tak kunjung mendapat perhatian untuk direnovasi, padahal kondisinya semakin memprihatinkan.
Dinding bambu yang mulai lapuk dan atap bocor membuat aktivitas belajar-mengajar terancam, apalagi saat musim hujan. Di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, semangat para siswa dan guru tetap menyala, meski harus bertaruh keamanan setiap kali masuk kelas.
Laporan Amsianus Doni Lando, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang, Jurusan Sosiologi,Fakultas Ilmu Sosial Imu Politik dan Avensius A. Warman Ndino,Mahasiswa Universitas Santopaulus Ruteng,Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News