Dan yang membuat roy semakin kagum adalah Peserta JKN cukup menunjukkan KTP sebagai data diri peserta.
“Saya coba ambil nomor antrean online lewat aplikasi Mobile JKN. Ternyata mudah sekali dan saya tidak perlu datang pagi-pagi dan menunggu sampai sore hari. Dengan nomor antrean online saya bisa menunggu dari rumah dan datang menjelang saya akan diperiksa. Sekarang juga mudah kalau mau berobat cukup tunjukkan KTP, tidak perlu banyak administrasi”, tambah Roy.
Roy mengatakan saat ini kondisinya sudah membaik setelah bebrapa kali ke puskesmas dan ke rumah sakit. Ia mengatakan di puskesmas juga sempat dicek darah. Ia diminta dokter untuk melakukan kontrol satu kali setiap bulan.
Ia mengaku dengan menjadi Peserta JKN membuat proses pengobatannya menjadi lebih ringan.
“Puji Tuhan berkat program JKN saya hanya fokus untuk proses pengobatan saja. Saya merasa beban saya menjadi ringan, karena biaya pengobatan sudah ditanggung program JKN. Pas sehat saya tidak terlalu memikirkan adanya program JKN, tapi ketika sakit baru terasa. Jadi punya JKN untuk melindungi kita untuk mengeluarkan biaya berobat yang tidak terduga. Sakit juga datang tiba-tiba, tidak ada yang tahu," ucap Roy.
Roy sendiri rutin dibayarkan iurannya dari tempat ia bekerja, 1 persen dari peserta dan 4 persen dari pemberi kerja. Ia sadar dengan bahwa iuran yang dibayarkan rutin digunakan untuk membiayai orang yang sedang sakit dan membutuhkan biaya untuk berobat. Menurutnya sistem gotong royong yang ada pada program JKN sangat baik sekali dan mengajarkan artinya kepedulian antar sesama.
“Saya sendiri sudah dipotong dari gaji untuk iuran JKN, saya tidak keberatan. Iuran rutin yang kita bayarkan akan dipakai oleh peserta yang sakit. Kemarin pas saya sehat saya bantu peserta yang sakit. Saat sekarang saya sakit saya dibantu oleh peserta yang sehat. Disini kita saling tolong menolong. Sukses terus untuk program JKN, semoga terus berjalan berkesinambungan,” tutup roy penuh harap (SI)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News