Makan Bergizi Gratis di Sikka

Siswa Tak Dapat Makan, Anggota DPRD Sikka Stef Sumandi: Perencanaan Program MBG Tidak Matang

Penulis: Arnol Welianto
Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERI KETERANGAN - Stef Sumandi, anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Sikka, Senin 17 Februari 2025.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sebanyak 7 sekolah di Kabupaten Sikka NTT mulai mendapatkan makan bergizi gratis (MBG) program pemerintah pusat, pada Senin 17 Februari 2025.

Namun, sebanyak 250 siswa di SMAK Frateran Maumere tidak dapat makan bergizi gratis ini dan akhirnya dipulangkan pihak sekolah pada Senin Siang.

Menanggapi program MBG ini, anggota DPRD dari fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Sikka, Stef Sumandi menilai program makan bergizi gratis (MBG) tidak matang perencanaanya. Selain itu DPRD Sikka pun hingga saat ini belum ada informasi terkait pelaksanaan MBG di Kabupaten Sikka.

"Menurut saya, ini program yang tidak matang perencanaanya, kami di DPRD saja tidak tahu bahwa di Kabupaten Sikka sudah dilaksanakan program ini," ujarnya Senin petang.

 

Baca juga: Siswa Tak Dapat Makan, Anggota DPR Sikka Stef Sumandi Sebut Program MBG Tidak Matang Perencanaannya 

 

 

Dijelaskannya, dari awal ia menduga banyak anak-anak yang tidak dapat makan bergizi gratis ini karena akses dapur ke sekolah yang jauh.

"Di kota saja begini, apalagi di kampung -kampung, bisa jadi makanan yang di bawa dari dapur sampai ke sekolah terlambat dan anak-anak sudah pulang, makanan bisa jadi basi," katanya.

Kata dia, Pemerintah pusat mestinya merencanakan secara matang dan lebih efisiennya yakni dengan mengintegrasikan ke komunitas yang ada di sekolah seperti kantin-kantin sekolah.

Sehingga, pemilik kantin tetap mempunyai pendapatan untuk menghidupi keluarganya.

"Bisa perdayakan ibu-ibu kantin di sekolah, supaya makanan itu bisa didistribusikan ke sekolah tepat waktu," jelasnya.

Menurutnya, program makan bergizi gratis ini akan menambah jumlah pengangguran karena kantin-kantin di sekolah akan sepi pembeli karena sudah ada program makan bergizi gratis.

"Kalau ke depannya program ini lebih efektif lagi, akan menciptakanmu pengangguran baru, makanan tidak dibeli lagi anak-anak, mereka kehilangan pendapatan," jelasnya.

Halaman
12